Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Tempati Lahan Relokasi Bendungan Semantok Tak Bisa Urus Sertifikasi Tanah

Kompas.com - 06/09/2022, 09:04 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Warga yang menempati lahan relokasi proyek Bendungan Semantok di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengeluh tidak bisa mengurus sertifikasi tanah.

Kini, Pemerintah Kabupaten Nganjuk masih menunggu pertimbangan teknis (Pertek) dari Perhutani untuk mengurai keluhan warga ini.

“Kami warga minta sertifikat itu saja,” ujar Paina (65) saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Tenggelam Saat Perbaiki Perahu, Pria Asal Nganjuk Ditemukan Tewas di Sungai Brantas

Paina merupakan salah satu warga yang menempati lahan relokasi proyek Bendungan Semantok. Hal itu setelah rumah Paina di Dusun Kedungpingit, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, terkena gusur proyek strategis nasional itu.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, bersama Komisi III dan stakeholder terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait adanya keluhan warga itu. Menurutnya, persoalan sertifikasi tanah oleh warga yang menempati lahan relokasi sudah berlangsung hampir lima tahun.

Baca juga: Modus Penimbun Pertalite di Nganjuk, Beli BBM Pakai Mobil yang Tangkinya Dimodifikasi

“Kami kemarin juga pertama kali heran, bahwa proses ini mulai saya jadi ketua komisi sampai sekarang. Ini kurang lebih hampir lima tahun, kok prosesnya mandek berhenti di sini,” ujar Tatit.

Tatit pun telah meminta penjelasan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Nganjuk, Agus Frihannedy.

“Tadi, penjelasan sekilas dari Pak Agus, ini tinggal menunggu Pertek-nya, Pertek dari Perhutani,” tuturnya.

Lahan relokasi proyek Bendungan Semantok yang ditempati warga merupakan hasil tukar guling lahan dengan pihak Perhutani. Tatit mengklaim proses tukar gulingnya sudah selesai.

“Hanya tinggal tukar-menukar, bahwa yang di sana ditukar di sini. Itu hanya masih menunggu proses yang kita sampaikan tadi,” sebut Tatit.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Caleg di Madiun Berkomplot dengan Residivis, lalu Bobol Toko di 5 Kabupaten

Caleg di Madiun Berkomplot dengan Residivis, lalu Bobol Toko di 5 Kabupaten

Surabaya
Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Surabaya
Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Surabaya
Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Surabaya
Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Surabaya
Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Surabaya
Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Surabaya
Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Surabaya
Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com