Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Jeritan Sopir Angkot di Malang karena BBM Naik, Sepi Penumpang tapi Terpaksa Naikkan Tarif

Kompas.com - 04/09/2022, 17:55 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dikeluhkan sopir angkutan darat. Salah satunya sopir angkutan umum di Kota Malang, Jawa Timur yakni Sugianto (54).

Dia sehari-hari menjadi sopir jurusan Lawang, Kabupaten Malang - Terminal Arjosari, Kota Malang.

Penghasilan bersih yang diterima setiap hari tidak menentu, antara Rp 15.000 hingga Rp 50.000 sebelum harga BBM naik.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pengamat: Isyaratnya Sudah Lama, Pemerintah Tarik Ulur Kebijakan

Untuk kebutuhan BBM setiap hari yang dibelinya yaitu sekitar 12 liter dengan tiga kali jalan bolak balik.

Menurutnya, dengan adanya harga BBM naik telah menambah beban kesulitan para sopir yang saat ini mengalami sepi penumpang.

Pria yang sudah 30 tahun menjadi sopir angkutan umum itu juga khawatir, untuk penghasilan yang diterima nantinya semakin berkurang.

"Sudah pasti sangat menyulitkan sopir. BBM naik, operasional bertambah, penghasilan semakin berkurang, angkot terus sepi Mas," kata Sugianto saat ditemui di Terminal Arjosari, Kota Malang pada Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Diduga Tangki Bocor, Mobil Pikap Terbakar Saat Antre Isi BBM di SPBU Tuban

Dikatakannya, kondisi sopir saat ini semakin susah. Sekali perjalanan, hanya sering rata-rata mendapatkan sekitar tiga penumpang.

Tarif yang dipatok olehnya sesuai jarak jauh - dekat dari masing-masing penumpang.

Dia pun berencana untuk menaikkan tarif dengan keputusannya sendiri sebesar Rp 1.000. Hal itu dilakukan karena terpaksa dengan menyesuaikan kondisi yang ada.

"Kalau dari Lawang ke Arjosari saya tarik Rp 5.000, tapi karena BBM naik jadi Rp 6.000, itu aja tadi ada yang enggak mau. Sekali narik ya gitu seringnya dapat hanya satu sampai tiga penumpang, sudah enggak pernah lagi full penumpang," katanya.

Sugianto mengungkapkan, sepinya penumpang angkutan umum karena telah kalah saing dengan taksi dan ojek online.

Selain itu, semakin banyaknya masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi dengan cara mudah yakni kredit.

Meski begitu, dia pun tetap memilih bertahan menjadi sopir angkutan umum karena tidak memiliki pilihan pekerjaan lainnya.

"Saya ini sudah tua Mas, mau alih profesi jadi kuli atau tukang enggak kuat tenaganya, makanya kebanyakan yang bertahan ini sopir yang tua-tua," katanya.

Perlu diketahui, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga produk BBM baik subsidi, hingga non subsidi.

Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) yakni berlaku sejak pukul 14.30 WIB.

Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, solar subsidi, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian, solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Ketua Organda Malang Raya, Rudi Soesamto mengatakan adanya kenaikan harga BBM tidak ada pemberitahuan resmi ke pihaknya.

Sehingga Organda Malang Raya tidak memberikan sosialisasi sebelumnya.

Menurutnya kenaikan harga BBM seharusnya tidak secara tiba-tiba sehingga para pengelola angkutan darat bisa melakukan penyesuaian.

"Enggak ada pemberitahuan resmi ke kita, tahunya kami ya dari berita, enggak ada sosialisasi, ya ibaratnya kami ini kaget," kata Rudi saat dihubungi via telepon WhatsApp.

Dia mengungkapkan, dalam beberapa waktu ke depan bukan tidak mungkin akan adanya kenaikan tarif angkutan umum. Akan tetapi, dia belum bisa menyampaikan besaran kenaikan tarif nantinya.

"Tentu kalau menaikkan tarif harus rapat dulu sama pemerintah atau dalam hal ini dinas perhubungan, jadi tidak bisa semena-mena," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Moeldoko: Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Tidak Boleh Berhenti di Meja

Moeldoko: Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Tidak Boleh Berhenti di Meja

Surabaya
Jadi Muncikari di Warung Kopi, Wanita di Gresik Ditangkap Polisi

Jadi Muncikari di Warung Kopi, Wanita di Gresik Ditangkap Polisi

Surabaya
Saat Putra Khofifah Berguru ke Ganjar Pranowo, Dapat Wejangan Khusus

Saat Putra Khofifah Berguru ke Ganjar Pranowo, Dapat Wejangan Khusus

Surabaya
2 Pengendara Motor Terlibat Kecelakaan di Situbondo, 1 Orang Tewas

2 Pengendara Motor Terlibat Kecelakaan di Situbondo, 1 Orang Tewas

Surabaya
2 Pencuri Besi Penutup Saluran Air yang Buat Wali Kota Surabaya Geram Akhirnya Ditangkap

2 Pencuri Besi Penutup Saluran Air yang Buat Wali Kota Surabaya Geram Akhirnya Ditangkap

Surabaya
Patuhi Larangan ASN-Pejabat Gelar Buka Bersama, Pemkot Surabaya: Masyarakat Ikut Mengawasi

Patuhi Larangan ASN-Pejabat Gelar Buka Bersama, Pemkot Surabaya: Masyarakat Ikut Mengawasi

Surabaya
Data 8.000 Warga Miskin Ekstrem Disodorkan oleh Pemerintah Desa, Kadinsos Magetan: Kita Verifikasi Ulang

Data 8.000 Warga Miskin Ekstrem Disodorkan oleh Pemerintah Desa, Kadinsos Magetan: Kita Verifikasi Ulang

Surabaya
Sandiwara Suami Kades di Blitar Buang Bayi Hasil Selingkuh lalu Pura-pura Menemukannya di Sawah

Sandiwara Suami Kades di Blitar Buang Bayi Hasil Selingkuh lalu Pura-pura Menemukannya di Sawah

Surabaya
Toko Elektronik di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 200 Juta

Toko Elektronik di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 200 Juta

Surabaya
Siswi SD di Trenggalek Diperkosa Remaja 19 Tahun, Pelaku Mengaku Pacaran dengan Korban

Siswi SD di Trenggalek Diperkosa Remaja 19 Tahun, Pelaku Mengaku Pacaran dengan Korban

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 25 Maret 2023 : Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 25 Maret 2023 : Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 24 Maret 2023 : Siang dan Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 24 Maret 2023 : Siang dan Malam Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 24 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 24 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Berawan

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Surabaya Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Surabaya Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, 24 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, 24 Maret 2023

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke