Andreas mengaku akhir-akhir ini dirinya kerap pulang malam karena ingin membawa uang minimal Rp 100.000 per hari.
"Kemarin saya dapat 15 tarikan cuma bawa uang Rp 70.000 itu," cetus dia.
Saat ini ribuan ojol masih berada di Jalan Ahmad Yani, bergeser ke kantor Grab dan Gojek serta dilanjutkan ke Rumah Dinas Gubernur Jatim Grahadi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 24 Agustus 2022 : Pagi hingga Sore Cerah
Frontal Jatim saat ini dimotori oleh dua organisasi driver online resmi. Yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), serta komunitas atau paguyuban driver online yang ada di Jawa Timur.
Adapun aksi demo damai bertajuk “Frontal Level 5” kali ini mengusung beberapa tuntutan, yakni :
1. Libatkan Frontal Jawa Timur bersama pemerintah untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (semua aplikasi driver) di seluruh daerah Jawa Timur
2. Turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen.
3. Hapus biaya layanan pemesanan (biaya tidak langsung) yang hanya menguntungkan aplikator saja.
4. Menolak sistem double order.
Baca juga: 3 Petinggi Kenpark Surabaya Ditetapkan Tersangka Kasus Perosotan Ambrol
5. Menolak sistem autobid.
6. Ubah rentang jarak 0-5 km menjadi 0-4 km untuk biaya tarif minimal.
7. Menolak aturan denda dan hapus fitur cancel berujung denda yang merugikan driver/mitra aplikasi angkutan barang.
8. Hapus dan bebaskan zona merah (area publik) seluruh Jawa Timur untuk ojek online dan taksi online.
9. Bebaskan mitra untuk menjadi driver individu tanpa terikat koperasi atau vendor yang merugikan sepihak.
10. Bubarkan komunitas bentukan aplikator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.