Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Driver Ojol yang Berunjuk Rasa di Surabaya: 15 Tarikan Cuma Dapat Rp 70.000

Kompas.com - 24/08/2022, 11:50 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com -  Gabungan pengemudi (driver) ojek online memadati jalan frontage Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022).

Mereka turun ke jalanan untuk menuntut kesejahteraan.

Baca juga: Ribuan Driver Ojol Akan Turun di Jalanan Surabaya Hari Ini, Berikut Sejumlah Titik yang Berpotensi Macet

Pantauan Kompas.com di Jalan Ahmad Yani, kepadatan terjadi lataran ribuan driver ojol datang dari berbagai daerah.

Andreas, salah satu sopir ojol dari daerah Pacet, mengeluhkan tarif yang didapatnya hanya Rp 6.400 setiap kali mendapat order. Dia merasa tarif tersebut jauh dari kata sejahtera.

"Saya dari Pacet sana PP (pulang pergi) setiap hari Surabaya, dua hari lalu saya bawa uang Rp 70.000, mau sejahtera dari mana," kata Andreas kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 24 Agustus 2022 : Pagi hingga Sore Cerah

Dirinya merinci tarif yang diberlakukan saat ini kurang manusiawi. Sebab setiap order yang diambil, para pengemudi ojol masih dikenakan biaya parkir sebesar Rp 1.000.

Ditambah lagi, harus membayar koperasi dan iuran BPJS Ketenagakerjaan.

"Parkir Rp 1.000, terus tinggal Rp 5.400. Angel (susah). Makanya harus dilawan ini, jangan sampai kita hanya jadi sapi perah saja," ungkap dia.

Baca juga: Kronologi Pertempuran Surabaya


 

Andreas mengaku akhir-akhir ini dirinya kerap pulang malam karena ingin membawa uang minimal Rp 100.000 per hari.

"Kemarin saya dapat 15 tarikan cuma bawa uang Rp 70.000 itu," cetus dia.

Saat ini ribuan ojol masih berada di Jalan Ahmad Yani, bergeser ke kantor Grab dan Gojek serta dilanjutkan ke Rumah Dinas Gubernur Jatim Grahadi.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 24 Agustus 2022 : Pagi hingga Sore Cerah

Frontal Jatim saat ini dimotori oleh dua organisasi driver online resmi. Yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), serta komunitas atau paguyuban driver online yang ada di Jawa Timur.

Adapun aksi demo damai bertajuk “Frontal Level 5” kali ini mengusung beberapa tuntutan, yakni :

1. Libatkan Frontal Jawa Timur bersama pemerintah untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (semua aplikasi driver) di seluruh daerah Jawa Timur

2. Turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen.

3. Hapus biaya layanan pemesanan (biaya tidak langsung) yang hanya menguntungkan aplikator saja.

4. Menolak sistem double order.

Baca juga: 3 Petinggi Kenpark Surabaya Ditetapkan Tersangka Kasus Perosotan Ambrol

5. Menolak sistem autobid.

6. Ubah rentang jarak 0-5 km menjadi  0-4 km untuk biaya tarif minimal.

7. Menolak aturan denda dan hapus fitur cancel berujung denda yang merugikan driver/mitra aplikasi angkutan barang.

8. Hapus dan bebaskan zona merah (area publik) seluruh Jawa Timur untuk ojek online dan taksi online.

9. Bebaskan mitra untuk menjadi driver individu tanpa terikat koperasi atau vendor yang merugikan sepihak.

10. Bubarkan komunitas bentukan aplikator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com