Hal senada juga disampaikan oleh keluarga DR. Keberangkatan DR juga singkat.
"Kalau anak saya DR, berangkat pada Senin 4 Juli 2022," kata L, ibu kandung korban kepada Kompas.com.
Korban dikenalkan seorang teman dengan PL yang bernama Sella yang berasal dari Jember dan kos di daerah Jajag.
"Korban berangkat dari rumah menuju ke Denpasar bersama 10 orang temannya," terang L.
Korban bersama rombongan terbang menggunakan pesawat Lion Air tujuan Vietnam, kemudian melalui jalan darat menuju Kamboja.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi Berkomitmen Alokasi Dana Desa 2023 Tetap, Ada Anggaran Motor Kades
Sampai di Kamboja, pada tanggal 6 Juli. Korban bersama rombongan dijemput oleh agen yang ada di Kamboja yang juga merupakan warga Indonesia.
DR dan rombongan akhirnya diantar ke perusahaan tempat bekerja yang dijanjikan oleh agen.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan investasi yang baru berdiri. Korban beserta rombongan adalah karyawan pertama, sehingga waktu itu tidak menandatangani kontrak kerja.
Baca juga: Setelah Tampil di Istana, Farel Prayoga Goyang Kantor Bupati Banyuwangi
Mereka harus mencari nasabah untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Berbagai aturan kerja pun diterapkan untuk mengikat mereka.
Karena tidak ada persiapan, para PMI akhirnya tidak menguasai pekerjaan. Sebab, tidak seperti yang dijanjikan di awal.
"Sampai sekarang anak kami masih syok dengan kondisi di sana," ujar L.
Para korban akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya ke KBRI Kamboja.
"Dapat kabar sekarang di KBRI Kamboja, Senin katanya balik ke Indonesia," tutup L.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, sempat menjenguk langsung keluarga A di rumahnya di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.
Kedatangannya itu untuk memastikan dan mengabarkan kepada pihak keluarga bahwa saat ini korban dalam keadaan baik-baik saja.
"Kami ingin mengabarkan bahwa saat ini A sudah berada di KBRI Kamboja dalam kondisi sehat," kata Nihayatul kepada Kompas.com.