Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Vaksinasi Booster di Kabupaten Malang Rendah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 05/08/2022, 19:23 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih rendah.

Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), per 2 Agustus, tercatat capaian vaksinasi booster masih berkisar 15,59 persen.

Padahal, Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi booster setidaknya 50 persen dari total jumlah penduduk. Artinya, untuk Kabupaten Malang masih kurang 34,41 persen untuk mencapai target 50 persen.

Baca juga: Penjual Tompo di Malang Jadi Korban Perampokan, Uang Rp 19 Juta Hasil Menabung Lenyap

Sedangkan, persentase capaian vaksin dosis pertama di Kabupaten Malang telah mencapai 88,26 persen dan vaksin dosis kedua mencapai 77,82 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mursyidah membenarkan bahwa capaian vaksinasi booster masih cukup rendah.

Hal itu menurut Mursyidah diakibatkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi.

Baca juga: Vaksinasi Booster Kedua Nakes, Dinkes Malang: Menunggu Distribusi Pemprov Jatim

"Kebanyakan masyarakat merasa Covid-19 sudah hilang, dan ketika mereka kerap menolak untuk untuk vaksin, dengan alasan tidak akan bepergian ke mana-mana," ungkapnya melalui pesan singkat, Jumat (5/8/2022).

Mursyidah mengklaim, Pemerintah Kabupaten Malang telah berusaha dengan cara menggerakkan stakeholder untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi.

"Ini masih terus berproses. Karena beberapa moda transportasi beberapa waktu lalu masih belum mensyaratkan kewajiban vaksin booster. Tapi sekarang sudah diwajibkan," tuturnya.

Seiring dengan itu, Mursyidah berharap target vaksinasi booster segera tercapai.

"Semoga ke depan perkembangannya lebih baik. kebetulan kan bulan ini adalah bulan imunisasi anak nasional (BIAN), bulan timbang dan vaksinasi," harapnya.

Untuk diketahui, kasus Covid-19 di Kabupaten Malang kembali meningkat. Tercatat per tanggal 4 Agustus 2022 jumlah kasus aktif sebanyak 59 kasus. Dengan rincian, kasus baru 13 kasus dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 21 pasien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Surabaya
Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Surabaya
320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

Surabaya
Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Surabaya
2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Surabaya
2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

Surabaya
Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Surabaya
Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Surabaya
Misteri Hilangnya 'Driver Online' Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Misteri Hilangnya "Driver Online" Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Surabaya
Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Surabaya
Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Surabaya
Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Surabaya
Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Surabaya
Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com