MAGETAN, KOMPAS.com - Seorang relawan jalur pendakian puncak Gunung Lawu bernama Zainuddin (30) mengaku akan berlari sejauh lebih dari 600 kilometer dari Pos Cemoro Sewu hingga Monas, Jakarta.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menggalang dana bagi para pasien kanker.
Ternyata tindakan Zainuddin tersebut tak lepas dari kisah hidupnya sebagai seorang yang pernah menderita sakit hingga sempat koma.
Baca juga: Pemkab Magetan Regrouping 68 SD karena Minim Peserta Didik
Kepada Kompas.com, Zainuddin bercerita, sekitar satu tahun lalu dirinya sempat tak sadarkan diri dan koma akibat penyakit paru-paru yang dideritanya.
Zainuddin merasa, Tuhan masih memberikan kesempatan hidup baginya. Dia bangun dari koma dan berhasil menjalani penyembuhan.
Sejak saat itu, Zaunuddin bertekad untuk membantu orang-orang yang sakit, khususnya para pasien kanker.
"Pengobatannya kan butuh waktu, saya bayangkan bagaimana dengan kanker. Setelah sembuh dari sakit, saya bertekad untuk membantu para penderita kanker," kata dia di Pos Cemoro Sewu, Minggu (31/7/2022).
Baca juga: Kuli Bangunan di Magetan Cabuli Anak di Bawah Umur dengan Iming-iming Akan Dinikahi
Zainuddin mengaku akan menggalang dana bagi anak-anak penderita kanker.
"Kita sudah kerja sama dengan sejumlah organisasi untuk penangan kanker. Semua hasil donasi akan kita serahkan kepada mereka," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Elf Angkut Rombongan Pengantar Pengantin Terguling di Magetan, Bocah 8 Tahun Tewas
Untuk mempersiapkan lari sejauh lebih dari 600 kilometer, Zainuddin mengaku telah berlatih lari menaiki Gunung Lawu selama sebulan terakhir.
"Waktu terbaik saya tiga jam mendaki sambil berlari. Harapannya dengan medan latihan extreme mampu mencapai Monas," papar dia.
Zainuddin mulai berlari dari Pos Cemoro Sewu yang selama ini menjadi basecamp-nya menuju Monas pada Minggu (31/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Ketika Siswa TK di Magetan Ingin Duduk di Kursi Bupati...
Diperkirakan, Zainuddin akan sampai di Jakarta sekitar dua pekan.
"Targetnya dua minggu tapi situasional saja, saya lebih memilih fokus untuk lari dan sampai di Monas," katanya.
Untuk menempuh jarak 600 kilometer menuju ke Monas, Zainuddin mengaku memilih berlari dari sore hari hingga pagi hari.
Dia mengaku akan memilih beristirahat di kantor-kantor polisi yang dilewati.
"Kalau detak jantung sudah melebihi 150 kita akan lari pelan, menyesuaikan saja hitungan untuk lari kencang atau jalan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.