Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Polisi Baku Hantam dalam Demo Tolak RUU KUHP di Probolinggo

Kompas.com - 27/07/2022, 06:52 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Aksi demo ratusan mahasiswa di depan Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo berlangsung ricuh, Selasa (26/7/2022).

Terjadi baku hantam antara petugas keamanan dari Polres Probolinggo dengan para mahasiswa.

Baca juga: Jasad Pemilik Perahu Karam di Probolinggo Ditemukan Usai 4 Hari Hilang, Istri Sempat Tak Kenali

Kericuhan bermula saat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Lukman Hakim selesai membacakan Pakta Integritas.

Massa merasa kurang puas dengan hal itu. Mereka pun membentuk posisi lingkaran sambil membakar ban bekas lalu mengelilinginya.

Aparat kepolisian lalu memadamkan api pada ban tersebut.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Usai 8 Jam Terombang-ambing di Perairan Probolinggo

Dalam waktu sekejap, tiba-tiba keadaan langsung berubah menjadi gaduh dan ricuh.

Petugas keamanan dan mahasiswa saling pukul. Bahkan dada wartawan yang meliput juga sempat terkena lemparan batu dari massa.

Pihak Polres Probolinggo dan koordinator aksi langsung menenangkan pasukannya masing-masing.

Tampak sejumlah mahasiswa dan anggota Polres mengalami luka-luka setelah kegaduhan tersebut.

Baca juga: Satpam RSUD di Probolinggo Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala, Diduga Korban Pembunuhan


Kedatangan mahasiswa di sana untuk menuntut agar RUU KUHHP (Rencana Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) ditunda pengesahannya.

Menurut salah satu koordinator lapangan, M Zia Ulhaq, kericuhan terjadi lantaran adanya aksi dorong terhadap mahasiswa.

“Demo tadi terkait RUU KUHP yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada 13 pasal yang dianggap krusial. Demo juga belum mencapai final karena adanya ricuh ini,” kata Zia.

Baca juga: Duduk di Rel Sambil Pangku Pacar, Satpam RSUD di Probolinggo Tewas Terserempet KA

Sementara, Lukman Hakim menyebutkan, pihaknya sudah menerima aspirasi para mahasiswa dan akan menyampaikan ke pusat melalui partainya bersama anggota dewan yang lain.

“Kami juga sangat menyayangkan kericuhan yang terjadi. Kami turun ke sana membacakan Pakta Integritas dan akan ditandatangani, akan tetapi kericuhan lebih dulu terjadi. Namun kami tetap akan menyampaikan suara para mahasiswa melalui fraksi kami di atas,” kata tutur Lukman.

Baca juga: Perempuan Disabilitas di Probolinggo Diduga Diperkosa Tetangga

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyayangkan terjadinya kericuhan, sehingga anggota polisi dan mahasiswa ada yang terluka.

Kepolisian juga telah memfasilitasi dan mengawal aksi demonstrasi.

"Sejumlah anggota telah berusaha menenangkan massa unjuk rasa. Sayangnya hal itu tidak digubris oleh massa, bahkan massa sempat menyerang dengan memukul dan melempar batu ke arah petugas yang berjaga di sekitar gedung DPRD. Saat ini situasi sudah kondusif," kata Arsya.

Demonstrasi akhirnya berakhir. Demonstran yang awalnya diamankan polisi karena diduga sebagai provokator, dikembalikan ke kelompok pengunjuk rasa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com