Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Pencabulan oleh Oknum Guru SD di Kediri, Massa Desak Kadisdik Mundur

Kompas.com - 25/07/2022, 14:32 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Massa gabungan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyebut sebagai Aliansi Kediri Bersatu mendesak Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, Jawa Timur, mundur dari jabatannya buntut kasus pencabulan oknum guru terhadap tujuh siswinya.

Massa berunjuk rasa di depan kantor Disdik Kota Kediri Jalan Mayor Bismo, Senin (25/7/2022).

Selain orasi, massa juga membawa perangkat pengeras suara, poster, hingga aksi teatrikal.

Baca juga: Oknum Guru SD yang Cabuli 7 Siswi di Kediri Dipecat dari ASN

Salah satu orator, Supriyo mendesak Kadisdik mundur sebagai pertanggungjawaban karena diduga turut mendamaikan kasus pencabulan tersebut.

"Kami akan mengejar ke Polres Kediri Kota agar diterbitkan sprint (surat perintah) baru bukan kepada pelaku pencabulan tapi terhadap pihak-pihak yang mengupayakan damai kasus ini," ujar Supriyo dalam orasinya, Senin.

Supriyo menegaskan bahwa kasus ini merupakan extraordinary crime dan telah menjadi perhatian publik sehingga pihaknya akan mengejar siapapun yang telah bermufakat jahat dalam kasus ini.

Dia juga mengingatkan bahwa siapapun yang mengetahui suatu tindak pidana tetapi tidak melaporkanya kepada pihak berwajib, merupakan bagian dari tindak pidana itu sendiri.

"Catat pasal 221 KUHAP dari ayat 1 sampai ayat 2. Pasal 165 sangat jelas, orang yang mengetahuinya, melihat, mendengar, tidak berbicara, tidak melapor pidana itu bagian dari pidana itu sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Pelajar Kelas 1 SD di Kediri Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan

Adapun Kadisdik Siswanto saat menerima audiensi massa tersebut menampik tudingan-tudingan itu dan menyatakan bahwa dirinya telah mengambil kebijakan sesuai dengan kewenangannya.

Siswanto di hadapan massa menjelaskan kronologis kasus tersebut hingga telah memanggil para pihak mulai dari kepala sekolah, komite, orangtua, hingga terduga pelaku.

"Sejak 1 Juli sudah saya pindahkan sesuai kewenangan saya, dalam arti pembinaan. Dari jabatan fungsional jabatannya guru sertifikasi saya pindahkan ke dinas sebagai staf tanpa tunjangan," ujarnya. 

Hal itu, menurutnya, juga bagian dari aspirasi para wali murid yang dihadirkan dalam rapat internal atas kasus tersebut.

Pihaknya juga melaporkan ke wali kota yang ditindaklanjuti dengan pembentukan tim dengan koordinasi Inspektorat yang menghasilkan pemecatan.

"Yang bersangkutan sudah berhenti bukan pegawai negeri sejak 20 Juli," tegasnya.

Baca juga: Kawanan Pencuri Bobol Konter HP di Kediri, 50 Unit HP Raib

Kepolisian, menurutnya, juga sudah menindaklanjuti perkara itu dengan pemeriksaan sejumlah pihak. Termasuk dirinya yang telah dimintai keterangan.

Sebelumnya diberitakan, IM (57), seorang oknum guru sekolah dasar di Kota Kediri diduga mencabuli tujuh siswanya yang duduk di bangku kelas enam.

Kasus tersebut terungkap setelah adanya orangtua korban yang melaporkan kepada Disdik hingga bergulir sampai saat ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com