PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Acara motor trail yang akan diselenggarakan di Bromo pada Agustus 2022, menuai penolakan.
Bahkan beredar petisi yang menolak acara bertajuk Adventure Trail & Mountain Bike Bromo Volcano Series Independent Day 3 itu, karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan.
Baca juga: Penolakan Acara Motor Trail Digelar di Bromo, Ini Kata TNBTS dan Kades
Panitia acara Agus Supriyadi mengatakan, pihaknya sudah sering membuat kegiatan di tempat wisata.
Menurutnya, setiap acara yang digelarnya, selalu memikirkan dampak positif bagi masyarakat sekitar tempat wisata.
"Event kami pasti di tempat wisata. Karena kami sering di Bromo, kami tahu betul masyarakat Bromo dan Bromo seperti apa," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Jazz Gunung Bromo 2022 Dibuka dengan Penampilan SweetSwingNoff dan Irsa Destiwi & Nesia Ardi
Agus menambahkan, pada tahun 2020 sebelum pandemi Covid-19, pihaknya pernah menyelenggarakan acara mountain bike di Bromo.
Agus mengklaim bahwa kegiatan saat itu berhasil dan membawa dampak positif secara ekonomi.
Homestay di kawasan bawah Bromo hingga Desa Wonokerso terisi penuh oleh peserta dan penonton.
Baca juga: Mau Datang ke Jazz Gunung Bromo 2022? Pastikan Sudah Vaksin Booster
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga bertanggung jawab untuk sisi lingkungan.
Petugas kebersihan disiagakan. Dia mengklaim tak ada sampah pada waktu itu.
"Karena itulah, pada event bulan depan ini, kami mendapatkan restu dari tokoh Tengger Pak Sutomo. beliau meminta kami memasang rambu dan garis agar tidak mengganggu wisatawan dan menjaga tempat sakral," tukas Agus.
Baca juga: Penolakan Acara Motor Trail Digelar di Bromo, Ini Kata TNBTS dan Kades
Terkait prosedur, Agus mengaku telah meminta izin kepada TNBTS, pemangku adat, tokoh masyarakat dan kades setempat.
Dia memastikan, rute lomba trail dan fun bike jauh dari lokasi sakral seperti pura di lautan pasir. Bahkan, rutenya juga tidak melewati Savana.
"Rutenya melintas di jalur yang tidak bersinggungan dengan wisatawan dan jauh dari tempat sakral. Titik kumpulnya saja di lautan pasir. Kami menjaga lingkungan dan tempat sakral di sana," tukas Agus.
Baca juga: Ahmad Albar Antusias Tampil di Jazz Gunung Bromo Malam Ini, Berharap Tak Turun Hujan
Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Sugeng Wijayanto mengatakan, Pemkab Probolinggo memberikan izin penyelenggaraan acara tersebut setelah pihak penyelenggara memaparkan kepada Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko.
"Pemkab Probolinggo mendukung kegiatan tersebut selama berada di wilayah Pemkab Probolinggo. Karena lokasinya di lautan pasir dan masuk kawasan TNBTS, maka kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak TNBTS," kata Sugeng.
Sugeng meminta agar pihak penyelenggara membahas pelaksanaan kegiatan tersebut bersama pihak TNBTS, para tokoh adat dan pihak pemerintah desa.
Sugeng berpesan agar penyelenggara menjaga lingkungan di kawasan tersebut dan menjaga tempat sakral bagi warga Tengger di lautan pasir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.