Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santriwati di Tuban Diduga Jadi Korban Pencabulan Anak Kiai, Orangtua Takut Melapor

Kompas.com - 22/07/2022, 11:07 WIB
Hamim,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Kasus pencabulan terhadap santriwati oleh anak kiai seperti di Jombang, terjadi juga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.  

Seorang gadis di bawah umur berinisial M (14), di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, diduga menjadi korban pencabulan anak kiai hingga hamil dan melahirkan seorang bayi.

Aksi pencabulan diduga dilakukan oleh A (21), anak kiai di kampung tempat tinggalnya.

Pada Selasa (19/7/2022), sekira pukul 20.00 WIB, korban telah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,90 kilogram di Puskesmas.

Baca juga: 2 Nelayan di Tuban Hilang Saat Melaut, 1 Orang Selamat, Lainnya Masih Dicari

Nanang Susanto, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, kejadian yang menimpa bocah tersebut mirip dengan kasus pencabulan oleh anak kiai yang terjadi di Jombang.

Namun yang terjadi di Kabupaten Tuban, kedua orangtua korban takut menuntut keadilan dan tidak berani melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut.

Sebab, pria yang diduga pelaku pencabulan tersebut merupakan anak kiai pemilik pondok pesantren.

"Kasihan sekali orangtuanya itu tidak berani lapor polisi. Terus takut menuntut si pelaku karena pelakunya anak kiai yang sangat dihormati warga kampung," kata Nanang kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Sejumlah petugas dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban dan petugas kecamatan juga sudah berkunjung ke rumah korban untuk memberikan pendampingan.

Baca juga: Heboh soal Pria di Tuban Beri Seserahan Nikah Senilai Rp 200 Juta, Ada Emas hingga Sapi, Diangkut Pakai 8 Pikap

Namun, kata Nanang, orangtua korban masih trauma dan syok melihat anaknya yang telah menjadi korban pencabulan hingga melahirkan tersebut.

"Orangtua korban mungkin syok melihat pelakunya juga seperti tidak memiliki tanggungjawab atau beban kesalahan," tuturnya.

Bermalam di pesantren

Korban diketahui merupakan santriwati yang setiap hari mengaji di lembaga pendidikan keagamaan atau pondok pesantren milik orang tua dari pria yang diduga pelaku.

Sejak setahun yang lalu, korban bersama para santri lainnya setiap harinya harus bermalam di pondok pesantren tersebut.

"Semua santri harus bermalam dan tidur di bangunan semacam aula gitu, yang santri laki-lagi tidurnya di bawah dan yang perempuan tidur di lantai atas," ungkapnya.

Nanang menyampaikan, aksi pencabulan diduga terjadi pada saat korban bermalam dan tidur di pondok pesantren.

Bahkan teman korban sesama santri, menurutnya, juga kerap melihat anak kiai yang juga menjadi guru ngaji itu mencabuli korban di malam hari.

Baca juga: Cerita Satu-satunya Siswa Baru SDN Ngimbang Tuban, Ogah Sekolah karena Tak Ada Teman

Saji, salah seorang tetangga korban mengungkapkan, kasus pencabulan oleh putra dari kiai di kampungnya tersebut sudah ramai diketahui banyak orang.

Namun, warga seolah enggan berkomentar atau protes karena pria yang diduga pelaku tersebut merupakan anak kiai.

"Orangtua korban mungkin malu anaknya dihamilin. Tapi orangtua pelaku sekarang menahan malu juga, anaknya kiai kok begitu," ujar Saji kepada Kompas.com. 

Ia berharap ada penanganan dari aparat penegak hukum terkait kasus pencabulan tersebut. 

Baca juga: Video Viral Sapi Kurban di Tuban Lepas dan Seruduk Motor, Warga Berlindung di Gerai ATM

Apalagi kasus ini menyangkut anak di bawah umur yang seharusnya mendapat perlindungan dengan baik dari semua pihak, termasuk pemerintahan desa maupun pemerintah daerah.

"Aparat hukum seharusnya turun, kasihan korban kan harusnya mendapatkan keadilan atas apa yang menimpanya," tutur Saji.

Sementara itu, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki informasi dugaan pencabulan santriwati oleh anak kiai tersebut.

"Sedang ditindaklanjuti oleh penyidik sekarang," kata Kasatreskrim Polres Tuban AKP M Ganantha saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (22/7/2022). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com