Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Alotnya Penangkapan Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan, Dikepung Sejak Pagi, MSA Menyerah Jelang Dini Hari

Kompas.com - 08/07/2022, 13:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Adapun untuk menemukan MSA, polisi menyisir bangunan dan ruangan yang berada di area pesantren yang berdiri di lahan seluas 5 hektar.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menerangkan, upaya jemput paksa dilakukan lantaran MSA tidak kooperatif dalam penanganan kasus yang menjeratnya.

Upaya jemput paksa, terang Nico, menjadi bagian penting dalam proses penegakan hukum.

“Proses yang kami laksanakan adalah proses pemenuhan alat bukti. Memang di dalam proses ada keterangan saksi, ada keterangan ahli, ada surat, ada petunjuk dan tentu keterangan dari tersangka. Dari proses pemenuhan alat bukti ini, dalam prosesnya yang bersangkutan (MSA) tidak kooperatif,” paparnya, Kamis.

Baca juga: Video Viral Kiai di Jombang Minta Polisi Tak Tangkap Tersangka Pencabulan, Ini Kata Kapolres

Sempat kabur

Ini bukan upaya jemput paksa pertama yang dilakukan polisi. Sebelumnya, polisi telah mendatangi Pesantren Shiddiqiyah pada Minggu (3/7/2022).

Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat menjelaskan, saat dijemput polisi, MSA diduga kabur menggunakan mobil.

Minggu siang itu, polisi berupaya menghentikan iring-iringan tiga mobil yang melaju di jalan Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

Dua mobil lolos, sedangkan satu lainnya berhasil dihentikan. Namun, dalam satu mobil tersebut tidak ditemukan keberadaan MSA.

“Kemarin (Minggu siang) memang ada upaya penindakan (penangkapan) terhadap DPO MSA,” terang Nurhidayat, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan

Di hari yang sama, Nurhidayat sempat menemui ayah MSA, KH Muhtar Mu'thi, di Pesantren Shiddiqiyah. Pertemuan itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 55 detik.

Dalam video tersebut, ayah MSA menyampaikan bahwa kasus yang menimpa anaknya merupakan fitnah.

“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga,” sebut KH Muhtar Mu'thi dalam video yang beredar.

Baca juga: Halangi Penangkapan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, 320 Orang Diamankan Polisi

Ia lantas meminta agar polisi tidak menangkap anaknya.

“Masalah keluarga. Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing. Jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Allahu Akbar, cukup itu saja,” tuturnya.

Nurhidayat membenarkan adanya pertemuan itu. Kala itu, dia datang sebagai negosiator dan pembawa pesan dari kepolisian.

“Saat ketemu dengan Mbah Yai, saya sampaikan permintaan agar MSA kooperatif dengan Polda Jatim,” tandasnya.

Baca juga: Jalan Terjal Upaya Penangkapan MSA, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com