SURABAYA, KOMPAS.com - Perwakilan manajemen Holywings hanya bisa pasrah setelah Satpol PP Kota Surabaya menyegel tiga outlet mereka di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Perwakilan manajemen Holywings Surabaya Taufiq Rahmadhan mengatakan, penyegelan ini akan berdampak terhadap nasib karyawan.
Padahal, kata dia, pandemi yang mulai surut menjadi harapan bagi manajemen Holywings untuk bisa bangkit kembali. Namun, penyegelan tiga outlet itu akan berdampak terhadap bisnis mereka.
"Kondisi pandemi kemarin kita juga udah mulai surut. Mau naik lagi. Tapi dipaksa harus surut lagi. Saya juga enggak bisa menerka-nerka gitu," kata Taufiq usai Holywings di Jalan Basuki Rahmat disegel, Selasa (28/6/2022) malam.
Baca juga: 3 Outlet Holywings di Surabaya Ditutup Sementara
Akibat penyegelan itu, kata Taufiq, para karyawan akan dirumahkan. Langkah ini sama juga pernah diambil manajemen saat kasus Covid-19 meningkat beberapa tahun lalu.
"Kalau memang tiga outlet itu harus disegel ya berarti nasibnya sama (dirumahkan)," ujar dia.
Oleh karena itu, ia berharap, kasus ini segera mereda dan aktivitas di Holywings bisa normal kembali.
Menurut Taufiq, pihak Holywings sudah melayangkan permintaan maaf secara terbuka terkait kasus dugaan penistaan agama tersebut.
"Saya berharap semoga ini cepat berlalu. Permintaan maaf secara terbuka sudah dilayangkan," kata dia.