Selain di kawasan Asemrowo, trash boom juga dipasang di Sungai Pegirian, Mrutu, Pogot, dan Kalitebu Surabaya.
"Kawasan-kawasan tersebut memang banyak sampah dan beberapa di antaranya kami pasang dua trash boom sekaligus," kata Hebi.
Untuk mengoptimalkan kerja trash boom, pihaknya akan menyiagakan dua petugas. Mereka akan menarik sampah yang tersangkut di trash boom, minimal dua kali sehari.
Upaya ini berjalan selaras dengan sosialisasi kepada warga di sekitar bibir atau bantaran sungai. Harapannya, kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai bisa semakin baik lagi.
"Sebenarnya, kami sudah operasi yustisi sebagai shock terapi. Namun, belum bisa membuat warga jera. Usaha ke depan, kami akan lanjutkan sosialisasi ke pesisir sungai melalui berbagai bentuk sosialisasi hingga yustisi lain. Sehingga, sungai bisa bersih," ucap dia.
Pihaknya juga mengapresiasi kepedulian Wings dalam menjaga lingkungan di Surabaya.
"Bukan kali ini saja. Sebelumnya, Wings juga ikut membantu pemasangan lampu hias di sepanjang bibir sungai Kalimas yang kini menjadi lokasi wisata susur sungai di malam hari," katanya.
Baca juga: 5 Bulan Dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Kembar Siam Annaya-Innaya Akhirnya Pulang
Sementara itu, Manager Marketing PT Wings, Lilik Sianto optimistis langkah pemasangan trash boom bisa memaksimalkan pembersihan sungai.
"Ini kelanjutan setelah kerja sama dimulai sejak 25 Maret 2022," kata Lilik.
Sebelumnya, pihaknya juga mendukung program kerja bakti massal yang digelar Pemkot Surabaya bersama masyarakat. Namun, hal itu masih perlu didukung dengan langkah yang strategis.
"Bagi kami, bukan sekadar langkah sporadis, namun juga perlu strategi preventif. Salah satunya, memasang trashboom atau penjebak sampah. Selain memudahkan pengambilan sampah, juga bisa menyortir sampah," katanya.
Pemasangan trash boom yang bisa menahan dampah sebanyak 6-7 ton ini akan terus dievaluasi. Apabila dirasa perlu peningkatan, bukan tak mungkin pihaknya menambah unit di tempat lain.
"Kalau ingin ditambah, bisa ditambah. Ini akan dievaluasi secara berkala terlebih dahulu. Bagaimana dampaknya dan efektifitasnya," tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang