Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Penganiaya Bayi 5 Bulan di Surabaya Ternyata Menikah Siri dengan Ayah Korban

Kompas.com - 28/06/2022, 13:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ES (26), warga Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka kematian bayinya yang berusia 5 bulan.

Polisi menyebut ES telah melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, AD. Dari hasil penyelidikan polisi, ES ternyata menikah dengan ayah korban, R secara siri.

ES dan R memiliki dua orang anaknya. Anak pertama berusia 1,6 tahun dan AD yang berusia 5 bulan adalah anak kedua.

Tersangka ES sudah menikah siri selama 4 tahun dengan R. Mereka kemudian tinggal bersama di rumah di Jalan Siwalankerto Tengah, Gang Anggur, Surabaya bersama ESB (47), ibu ES.

Baca juga: Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya, Polisi Dalami Peran Sang Ayah

Mayat AD ditemukan membusuk di rumah setelah sang nenek, ESB melapor ke tetangganya.

Sementara ES dan suaminya mengikuti gathering di Yogyakarta sejak Kamis (23/6/2022).

Sebelum ke Yogyakarta, ES menyuruh ibunya sendiri untuk menjaga mayat AD. ES juga mengancam ESB agar tak menyebarkan kematian AD ke orang lain.

ESB mengaku mengetahui cucunya tak lagi bernyawa pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Tangan dan kakinya sudah dingin," ungkapnya.

Ia bercerita, ES dan suaminya meninggalkan rumah untuk gathering ke Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Sebelum SE pergi, ESB mengingatkan anaknya jika AD sudah tidak bernyawa.

"Saya bilang, 'Kamu kok nekat, lihat kondisi anakmu'," ucapnya.

Baca juga: Ibu di Surabaya Aniaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Nenek Korban: Kamu Kok Nekat, Lihat Kondisi Anakmu

Ayah korban jarang pulang

ESB membenarkan jika anaknya menikah siri dengan R selama empat tahun terakhir dan telah memiliki dua orang anak.

Nenek 47 tahun itu mengatakan, menantunya jarang pulang karena alasan pekerjaan.

ESB mengatakan menantunya bekerja di sebuah perusahaan pelayaran dan hanya diperkenankan pulang saat akhir pekang yakni Sabtu dan Minggu.

Ia juga menjelaskan menantunya kerap jengkel dengan tangisan korban. Sangking jengkelnya, ESB menyebut menantunya tak pernah sekali pun menyentuh korban.

Baca juga: 6 Fakta Bayi Tewas Membusuk di Rumah Ditinggal Orang Tua ke Luar Kota

Berbeda dengan ES yang kerap memukuli korban, ESB menyebut menantunya cuek dan tak pernah memperdulikan bayi 5 bulan.

"Enggak pernah (R memukul korban). Cuma ES saja. R enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," kata dia.

"Enggak senang sama anaknya. R enggak senang anaknya. Saya enggak tahu (kenapa kok gak senang). Soalnya anaknya si bayi itu nangis terus, ES dan enggak suka, kalau bayi nangis terus," ungkap Nenek ESB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com