KOMPAS.com - ES (26), warga Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka kematian bayinya yang berusia 5 bulan.
Polisi menyebut ES telah melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, AD. Dari hasil penyelidikan polisi, ES ternyata menikah dengan ayah korban, R secara siri.
ES dan R memiliki dua orang anaknya. Anak pertama berusia 1,6 tahun dan AD yang berusia 5 bulan adalah anak kedua.
Tersangka ES sudah menikah siri selama 4 tahun dengan R. Mereka kemudian tinggal bersama di rumah di Jalan Siwalankerto Tengah, Gang Anggur, Surabaya bersama ESB (47), ibu ES.
Baca juga: Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya, Polisi Dalami Peran Sang Ayah
Mayat AD ditemukan membusuk di rumah setelah sang nenek, ESB melapor ke tetangganya.
Sementara ES dan suaminya mengikuti gathering di Yogyakarta sejak Kamis (23/6/2022).
Sebelum ke Yogyakarta, ES menyuruh ibunya sendiri untuk menjaga mayat AD. ES juga mengancam ESB agar tak menyebarkan kematian AD ke orang lain.
ESB mengaku mengetahui cucunya tak lagi bernyawa pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
"Tangan dan kakinya sudah dingin," ungkapnya.
Ia bercerita, ES dan suaminya meninggalkan rumah untuk gathering ke Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Sebelum SE pergi, ESB mengingatkan anaknya jika AD sudah tidak bernyawa.
"Saya bilang, 'Kamu kok nekat, lihat kondisi anakmu'," ucapnya.
Baca juga: Ibu di Surabaya Aniaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Nenek Korban: Kamu Kok Nekat, Lihat Kondisi Anakmu
ESB membenarkan jika anaknya menikah siri dengan R selama empat tahun terakhir dan telah memiliki dua orang anak.
Nenek 47 tahun itu mengatakan, menantunya jarang pulang karena alasan pekerjaan.
ESB mengatakan menantunya bekerja di sebuah perusahaan pelayaran dan hanya diperkenankan pulang saat akhir pekang yakni Sabtu dan Minggu.
Ia juga menjelaskan menantunya kerap jengkel dengan tangisan korban. Sangking jengkelnya, ESB menyebut menantunya tak pernah sekali pun menyentuh korban.
Baca juga: 6 Fakta Bayi Tewas Membusuk di Rumah Ditinggal Orang Tua ke Luar Kota
Berbeda dengan ES yang kerap memukuli korban, ESB menyebut menantunya cuek dan tak pernah memperdulikan bayi 5 bulan.
"Enggak pernah (R memukul korban). Cuma ES saja. R enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," kata dia.
"Enggak senang sama anaknya. R enggak senang anaknya. Saya enggak tahu (kenapa kok gak senang). Soalnya anaknya si bayi itu nangis terus, ES dan enggak suka, kalau bayi nangis terus," ungkap Nenek ESB.