ESB mulai mencium bau tak sedap. Jasad cucunya juga mulai tampak memprihatinkan.
"Saya sudah enggak enak. Saya lihati terus. Sudah ada binatangnya. Saya juga takut karena ada air di sebelah saya, waktu tidur sama saya,” tuturnya, dikutip dari Tribun Jatim.
Karena tak kuat menyimpan rahasia tentang kondisi cucunya, ESB pun memberanikan diri untuk memberitahukannya ke tetangga, yang kemudian diteruskan ke kantor polisi.
Jenazah AD lantas dievakuasi pada Sabtu malam.
Baca juga: Siksa Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Seorang Ibu di Surabaya Jadi Tersangka
Atas kejadian ini, Kepolisian Sektor Wonocolo akhirnya menangkap SE.
Kapolsek Wonocolo Kompol Roycke Hendrik Fransisco Betaubun menuturkan, SE menganiaya korban karena sering rewel.
"Alasan pelaku anaknya sering rewel, bahkan saat dia sedang ribut dengan suaminya, si bayi terus rewel," jelasnya, Mingu.
Adapun menurut keterangan nenek korban, ESB, pelaku bukan hanya kali ini saja menganiaya AD.
Baca juga: Cerita Pilu Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya...
Puncak penganiayaan terjadi pada Kamis (23/6/2022) dini hari. Menurut pengakuan SE, ia memukul bagian belakang bayinya dan kemudian korban tak bergerak.
Roycke menerangkan, pelaku telah ditahan di Markas Polsek Wonocolo dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Tersangka dijerat Pasal 80 Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak dan atau Pasal 44 ayat 3 dan ayat 4 UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
"Ancaman hukumannya 15 tahun sampai 20 tahun penjara," bebernya.
Baca juga: Ibu di Surabaya Aniaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Nenek Korban: Kamu Kok Nekat, Lihat Kondisi Anakmu
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Priska Sari Pratiwi, Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunJatim.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.