Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mbah Darmo Sabar, Lansia Pelestari Reog Ponorogo, Ajak Anak Muda Cintai Budaya

Kompas.com - 27/06/2022, 07:45 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Mbah Darmo Sabar (83) berjalan mantap dengan mengenakan baju Warok Suromenggolo.

Ketika memasuki lapangan Desa Singolangu, sepasang dadak merak serta sejumlah warok lainnya mengiringi langkah Mbah Darmo Sabar.

Meski berusia 83 tahun, Mbah Darmo Sabar terlihat masih energik menari.

Baca juga: Sapi Perah di Magetan Bakal Diprioritaskan Dapat Vaksin PMK, Ini Alasannya...

Mbah Darmo Sabar merupakan sesepuh Kampung Singolangu, sekaligus pelestari kesenian Reog Ponorogo gagrak Magetan.

Sejak tahun 1960 dia mengaku sudah menggeluti kesenian tersebut.

“Dari tahun 1960 sampai sekarang ya masih, karena kalau saya tidak turun pada malas latihan,” ujarnya ditemui di lapangan Kampung Singolangu, Sabtu (25/06/2022).

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Reog Ponorogo, dari Kisah Singo Barong hingga Ki Ageng Kutu

Darmo Sabar menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi rekan-rekan sezamannya yang menggeluti kesenian Reog.

Selain telah banyak yang meninggal dunia, teman-temannya sudah tidak mampu lagi beraktivitas karena sudah tua.

“Alhamdulillah sampai sekarang masih sehat, masih melatih, masih nggendang,” imbuhnya.

Baca juga: Reog Kalah dari Jamu dalam Usulan ke UNESCO, Bupati Ponorogo Ajukan Nota Protes ke Nadiem

 

Terkait Goyang Seregan yang saat ini menjadi ciri khas seni Reog Ponorogo gagrak Magetan Darmo Sabar mengaku, merangkum gerak tari dari sejumlah gurunya.

Dari sejumlah gerak penari singo barong, akhirnya dia merangkai tarian yang menurutnya mudah untuk ditirukan dan membuat penonton tertarik ikut menari.

“Dari guru-guru saya dulu, sekarang semua guru saya itu sudah tidak ada semua, sudah meninggal,” ucapnya.

Baca juga: Kronologi Mantan Anggota DPRD Magetan Tewas Usai Terlindas Truk, Berawal Tergenlincir Saat Berboncengan Motor

Goyang Seregan menurutnya merupakan upaya untuk menarik minat generasi muda untuk turut serta melestarikan kesenian Reog Ponorogo.

Menurutnya, generasi muda harus sejak dini terlibat dalam pelestarian Reog Ponorogo daripada nantinya diklaim oleh negera lain.

“Generasi muda harus ikut melestarikan kesenian ini, jangan sampai diklaim negara lain,” katanya.

Baca juga: Separuh Sapi yang Terpapar PMK di Magetan Sembuh Setelah Diberi Obat Tradisional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Camat soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember: Tidak Seperti Itu

Camat soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember: Tidak Seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com