MALANG, KOMPAS.com - Acara musik yang diselenggarakan di lapangan sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (19/6/2022) malam menuai polemik di berbagai platform media sosial.
Beberapa wrga mengkritik suara sound system yang terlalu keras.
Kritikan salah satunya diunggah oleh akun Ahadi Hidayanto di salah satu grup Facebook yang mendapatkan lebih dari 800 komentar.
"Pendapatmu yok po lur?? wes jam 10 bengi lewat kok banter nemen sound e, sampe sak malang kota raiso turu, update Alhamdulillah 23.30 buyar, tanda tanya besar masalah perizinan dan lain-lainnya hehehehe," demikian unggahan akun Facebook, Ahadi Hidayanto.
Baca juga: Viral, Video Rekaman CCTV Aksi Pencurian di Masjid Malang, Pelaku Pakai Jaket Ojol
Namun, dalam unggahan tersebut, ada juga beberapa komentar yang mendukung kegiatan.
Salah satunya dari akun Facebook Aditya yang menganggap acara itu merupakan hiburan masyarakat.
"Pindah nang alas ae maren iku hiburan e wong-wong ojok diusik kulino maido e disekno ae," seperti ditulis oleh akun Aditya.
Salah satu warga Kota Malang, Dhea Vrischika sempat meluapkan kegelisahannya pada cuitan di akun Twitter miliknya.
"Baru ini soundnya sampai bikin geter-geter kaca mas???? biasanya kalo di lap rampal ada acara atau konser ga sampe segininya..," dikutip dari akun Twitter @dheavrischika.
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Gabungan Kejar Pelaku Pembunuhan Pria yang Mengambang di Sungai Molek Malang
Saat dihubungi, pemilik akun mengaku sempat merasakan kerasnya suara dari acara musik tersebut.
Saat itu, dia sedang berkunjung ke rumah ibunya yang berada tidak jauh dari lokasi atau sekitar 250 meter dari tempat berlangsungnya acara.
Baca juga: Marak PMK, Wali Kota Malang Imbau Masjid Tetap Sembelih Hewan Kurban
Dhea menyampaikan, awalnya pada siang hari dirinya merasa tidak terganggu dengan adanya acara tersebut.
Namun menurutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, suara yang keras membuat jendela dan atap rumah ibunya bergetar.
Diduga efek getaran ditimbulkan dari pengeras suara kegiatan musik tersebut.
"Kadang berhenti sebentar atau volumenya dikecilkan sebentar, mengganggu banget, sempat enggak bisa tidur tapi akhirnya dipaksain, kebetulan rumah ibu dua rumah dari lampu merah perempatan Rampal, yang ke arah Jembatan Brantas," kata Dhea saat dihubungi via direct message Twitter.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Nenek Wurlin di Malang, Polisi Duga Pelakunya Cucunya Sendiri
Menurutnya selama ini penyelenggara selalu memberitahu warga sekitar baik secara lisan atau formal jika ada kegiatan.
Namun, menurutnya tidak ada pemberitahuan sama sekali untuk acara musik kemarin.
Dia pun berharap, pemerintah mengeluarkan aturan teknis tentang pengaturan volume sound system yang digunakan saat acara.
"Semoga bisa didengarkan ya keluhan salah satu warga kepada yang berwenang dan bisa mendapat solusinya," katanya.
Baca juga: Ikuti Pelatihan PNM, Wanita Pengusaha Ultra Mikro Dapat NIB dan Jadi Merchant Grab di Malang
Kapolsek Blimbing, Kompol Yanuar Rizal Ardianto mengatakan, penyelenggara tidak memberitahukan perihal acara tersebut pada Polsek.
Ke depan, pihaknya akan terus melakukan patroli wilayah untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Mungkin izin-nya ke Polresta, kami belum menerima keluhan apa pun dari masyarakat terkait kegiatan semalam, tetapi harapan kami semua kegiatan yang ada meski sudah ada kelonggaran prokes (protokol kesehatan) bisa berjalan dengan kondusif," kata Rizal saat dihubungi via telepon pada Senin (20/6/2022).
Sedangkan, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan mengatakan belum mengetahui adanya acara tersebut. Menurutnya saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga pihaknya tidak dapat memberikan izin keramaian.
Namun hal tersebut dikecualikan bila kegiatan yang ada ditujukan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan telah mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19.
"Polri pun kalau direkomendasikan Satgas Covid-19 tentu akan memanggil pihak panitia untuk dikoordinasikan supaya kegiatan berjalan dengan baik, menjaga ketertiban, tetapi terkait kegiatan tadi malam saya cek dulu untuk izinnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.