Dia berharap pemerintah hadir menyudahi derita para peternak. Salah satu yang diharapkan ialah pengobatan dan perawatan gratis.
“Upaya penangannya jangan sampai memberikan beban besar kepada masyarakat ini juga dirasakan oleh kami. Jangan sampai biayanya mahal bahkan kalau bisa gratis. Ada orang yang punya sapi terkena wabah untuk menyembuhkan penyakit ini sampai menghabiskan biaya Rp 2 juta dan ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk peternak sapi,” pinta Syahril.
Pengakuan yang sama dituturkan oleh Fathurrahman (28), peternak dari Desa Modung, Kecamatan Modung. Bangkalan, Jawa Timur.
Menurut dia, harga ternak tetap turun jika sapi itu tidak mati usai serangan PMK.
“Sekarang harganya turun, minimal Rp 5 juta lebih, sekarang turun total. Tahun 2021 kemarin harga sapi lokal Madura menjelang hari raya kurban tembus Rp 20 juta lebih. Sekarang sapinya saja enggak mati wes bersyukur kita,” ungkap dia.
Baca juga: 2 Siswi di Bangkalan Alami Pelecehan Seksual hingga Nekat Loncat dari Angkot, Ini Kronologinya
Fathur meminta agar pemerintah melakukan langkah cepat untuk membantu agar sapi-sapi yang sakit segera sehat kembali dan sapi yang masih sehat memiliki proteksi dari ancaman wabah ini.
“Seharusnya pemerintah hadir dalam memberangus virus PMK ini artinya dalam memberikan suntik vaksin atau obat untuk sapi ini harus gratis, karena ini bencana nasional,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.