Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Arca Kepala Kala Dievakuasi dari Dalam Sungai di Kediri

Kompas.com - 14/06/2022, 08:14 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun, dua arca kepala kala yang berada di sungai Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhirnya diangkat ke permukaan, Minggu (12/6/2022).

Benda purbakala yang akrab disebut reco penthul oleh warga sekitar itu diangkat menggunakan ekskavator yang turun ke sungai.

"Kemarin proses mengangkatnya cepat. Paling dua jam-an," ujar Kepala Bidang Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Yuli Marwantoko, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Arca Agastya Ditemukan Masih Utuh Saat Ekskavasi Situs Srigading Malang

Warga setempat menyambut peristiwa itu dengan menggelar selamatan hingga pertunjukan seni tari jaranan. Pada seni tari jaranan itu terdapat tokoh penthul yang rupanya mirip dengan wajah arca tersebut.

Yuli menambahkan, nantinya kedua arca tersebut akan ditempatkan di desa setempat untuk pengembangan desa sebagai destinasi wisata edukasi budaya.

Baca juga: Benda-Benda Bersejarah Ditemukan di Situs Srigading, dari Fragmen Relief hingga Arca

"Nanti selanjutnya dititipkan di desa. Dibangun cungkup. Agar generasi muda bisa belajar di sana." pungkasnya.

Bukan temuan baru

Dua arca kepala kala itu bukanlah penemuan baru. Benda tersebut sudah masuk dalam catatan inventarisasi benda purbakala Pemerintah Kabupaten Kediri dan Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa Timur.

Arca berukuran panjang 120 sentimeter, tinggi 60 sentimeter, dan lebar 103 sentimeter itu teregistrasi dalam koleksi benda purbakala dengan nomor 10/KDR/1996.

"Jadi itu arca reco penthul. Begitu masyarakat setempat menyebutnya," ujar Kepala Seksi Purbakala Disparbud Kabupaten Kediri Eko Priatno, dalam wawancara sebelumnya.

Arca Pentul usai diangkat dari sungai Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (12/6/2022).Dok Disbudpar Kabupaten Kediri Arca Pentul usai diangkat dari sungai Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (12/6/2022).
Adapun penyebutannya sebagai arca penthul, menurut Eko karena bentuknya yang mirip dengan sosok penthul, salah satu tokoh dalam kesenian reog.

Eko mengatakan, keberadaannya yang tetap di lokasi sungai meski telah teregistrasi bukan karena pembiaran, tetapi karena faktor kearifan lokal setempat, yakni perihal magis.

Dilihat dari konteks kesejarahan, benda tersebut termasuk benda purbakala. Berdasarkan langgam pahatannya, Eko menduganya benda itu berasal dari abad ke-12 atau saat masa peralihan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Baca juga: Candi Hindu Ditemukan di Jombang, Ada Penemuan Arca Nandiswara dan Mahakala Saat Ekskavasi

Keberadaannya diduga masih tertaut dengan situs Nambaan yang berada sekitar 500 meter dari lokasi temuan arca.

"Situs Nambaan sendiri bangunan suci yang mungkin candi. Di situ terdapat beberapa artefak dan saat ini sudah ada juru peliharanya," pungkas Eko.

Benda purbakala berbentuk kala itu sendiri pada akhir 2021 sempat ramai menjadi perbincangan masyarakat di dunia maya. Hal itu terjadi setelah beberapa warga mengabadikan arca yang menyembul saat aliran sungai tengah menyusut itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com