Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arca Agastya Ditemukan Masih Utuh Saat Ekskavasi Situs Srigading Malang

Kompas.com - 04/03/2022, 06:04 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Satu lagi arca agastya di Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan. 

Arca itu ditemukan oleh tim ekskavasi Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim pada hari terakhir pelaksanaan ekskavasi situs Srigading tahap kedua paa Minggu (27/2/2022) di sisi selatan situs Srigading.

"Ciri-ciri berjenggot dan berkumis, perut buncit dan tangan kanannya memegang tongkat trisula," ungkap Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho melalui sambungan telepon, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Benda-Benda Bersejarah Ditemukan di Situs Srigading, dari Fragmen Relief hingga Arca

Arca agastya adalah salah satu anggota pantheon Siwaistis yang menempati relung sisi selatan sebuah candi.

"Arca agastya ini saat ditemukan dalam kondisi masih utuh, tidak rusak," terangnya.

Dimensi arca agastya itu tinggi 88 sentimeter, lebar 36 sentimeter, dan ketebalan 26 sentimeter.

"Arca ini untuk sementara kami bawa ke BPCB Jawa Timur untuk dokumentasi. Selanjutnya nanti akan disimpan di Museum Singosari, Kabupaten Malang," tuturnya.

Kini, proses ekskavasi situs Srigading sudah memasuki tahap ketiga mulai 2 Maret lalu dan akan berakhir pada 7 Maret mendatang.

"Pada ekskavasi tahap ketiga ini kami menargetkan untuk menggali tanah hingga halaman asli, menggali sumuran, dan menampakkan pondasi sisi utara," jelas Wicaksono.

Baca juga: Situs Srigading di Lawang Diduga Bangunan Candi yang Runtuh akibat Gempa

Di tengah proses ekskavasi tahap ketiga itu, Wicaksono berharap menemukan arca-arca lain anggota pantheon siwa seperti Ganesha dan Durga.

"Ganesha sebenrnya berada di sisi barat. Tapi saat pembukaan sisi barat beberapa waktu lalu tidak ada. Semoga bisa ditemukan di sisi utara nanti," ujarnya.

Sementara terkait pelestarian situs Srigading yang diduga bangunan candi itu, ke depan menurut Wicaksono akan dilakukan pengatapan dan pemagaran.

"Pengatapan dan pemagaran ini akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Kita sudah koordinasikan," ujarnya.

Baca juga: Drainase Peninggalan Belanda Ditemukan di Lokasi Ekskavasi Candi Songgoriti

Berhubung situs itu berada di atas tanah milik warga setempat, maka sesuai kebutuhan akan dilakukan proses pembebasan.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan untuk proses pembebasan lahannya. Selama masa proses pembebasan lahan selesai, kami akan mengganti biaya sewa lahan dan kompensasi pengganti tanaman yang rusak untuk pemilik lahan," pungkas Wicaksono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com