Sebelum peristiwa itu terjadi, warga tidak mendengar adanya percekcokan atau hal-hal yang mencurigakan.
"Tidak ada keributan, tiba-tiba ada yang meninggal," ungkap Suwoto, salah satu tetangga yang lain.
Diduga, Nenek Wurlin tewas akibat mendapat pukulan benda tumpul hingga mengakibatkan tengkorak kepala pecah.
"Sedangkan Udin ditemukan di pekarangan belakang rumah, sekitar 50 meter dari tempat Wurlin, dalam keadaan lemah terkulai," ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Ferli Hidayat, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Polisi Identifikasi Terduga Pembunuh Nenek di Malang
Tinggal berdua
Wurlin dan Udin yang merupakan nenek dan cucu hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Kadang, suami Wurlin datang ke rumah tersebut, namun jarang.
Sebelumnya, rumah itu juga ditinggali oleh kedua orangtua Udin. Hanya saja, keduanya telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Baca juga: Nenek yang Diduga Korban Pembunuhan di Malang Tinggal Bersama Cucunya
"Saat kejadian, memang hanya ada Wurlin dan Udin. Sedangkan suami Wurlin terakhir datang pada 1 Juni lalu, dan seharusnya pada hari kejadian ia jadwalnya pulang," ungkapnya.
Sebelum kejadian itu, Wurlin sempat mencari keberadaan Udin yang tidak ada di rumah.
"Ia sempat menitip pesan kepada salah satu tetangganya, apabila bertemu Udin agar disuruh pulang karena Wurlin mencarinya," jelas Ferli.
Periksa 8 saksi
Polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut. Di antaranya senjata tajam dan ponsel korban.
"Hasil pemeriksaan kami, tidak ada satu pun barang berharga milik korban yang hilang di rumah itu. Artinya penganiayaan dan pembunuhan ini bukan motif pencurian atau perampokan," beber Ferli.