Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan Nenek Wurlin di Malang dan Saksi Kunci yang Dinanti

Kompas.com - 12/06/2022, 08:33 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kasus dugaan penganiayaan dan pembunuhan kepada seorang nenek, Wurlin (70), masih misteri. Polisi belum bisa memastikan pelaku penganiayaan dan pembunuhan tersebut.

Diketahui, pada Selasa (7/6/2022), Nenek Wurlin ditemukan tewas diduga dibunuh di rumahnya, Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Selain Nenek Wurlin, cucunya yang bernama Ahmad Syaifuddin alias Udin (18) juga menjadi sasaran pembunuhan. Udin ditemukan di pekarangan belakang rumah dengan luka robek di bagian perut dan leher.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Nenek di Malang Titip Pesan supaya Cucunya Segera Pulang

Polisi menyebut sudah mendapatkan gambaran tentang pelaku pembunuhan itu. Namun, polisi masih menunggu saksi kunci untuk memastikannya. Saksi kunci itu adalah Udin yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sebab, hanya dia yang mengetahui kejadian itu.

Kronologi kejadian

Kasus penganiayaan dan pembunuhan yang menimpa nenek dan cucu itu diketahui warga pada Selasa (7/6/2022) pagi. Saat itu, warga mendapati Udin dalam kondisi lemah terkulai di pekarangan belakang rumahnya dengan luka robek di perut dan leher.

Baca juga: Terungkap, Nenek di Malang Tewas karena Dipukul Benda Tumpul di Kepala

Sedangkan neneknya telah tewas di dapur rumah dengan kondisi telungkup dan tertutup bantal.

Tasim, salah satu warga sekitar, mengaku terkejut saat mendengar rintihan permintaan tolong Udin kala itu.

"Saat saya sedang duduk di rumah, Udin datang minta tolong dengan kondisi luka di perut dan leher. Saya enggak berani menolong, tapi meminta bantuan warga lain," ungkapnya saat ditemui di lokasi, Selasa (7/6/2022).

Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.
Sebelum peristiwa itu terjadi, warga tidak mendengar adanya percekcokan atau hal-hal yang mencurigakan.

"Tidak ada keributan, tiba-tiba ada yang meninggal," ungkap Suwoto, salah satu tetangga yang lain.

Diduga, Nenek Wurlin tewas akibat mendapat pukulan benda tumpul hingga mengakibatkan tengkorak kepala pecah.

"Sedangkan Udin ditemukan di pekarangan belakang rumah, sekitar 50 meter dari tempat Wurlin, dalam keadaan lemah terkulai," ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Ferli Hidayat, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Polisi Identifikasi Terduga Pembunuh Nenek di Malang

Tinggal berdua

Wurlin dan Udin yang merupakan nenek dan cucu hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Kadang, suami Wurlin datang ke rumah tersebut, namun jarang.

Sebelumnya, rumah itu juga ditinggali oleh kedua orangtua Udin. Hanya saja, keduanya telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Baca juga: Nenek yang Diduga Korban Pembunuhan di Malang Tinggal Bersama Cucunya

"Saat kejadian, memang hanya ada Wurlin dan Udin. Sedangkan suami Wurlin terakhir datang pada 1 Juni lalu, dan seharusnya pada hari kejadian ia jadwalnya pulang," ungkapnya.

Sebelum kejadian itu, Wurlin sempat mencari keberadaan Udin yang tidak ada di rumah.

"Ia sempat menitip pesan kepada salah satu tetangganya, apabila bertemu Udin agar disuruh pulang karena Wurlin mencarinya," jelas Ferli.

Periksa 8 saksi

Polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut. Di antaranya senjata tajam dan ponsel korban.

"Hasil pemeriksaan kami, tidak ada satu pun barang berharga milik korban yang hilang di rumah itu. Artinya penganiayaan dan pembunuhan ini bukan motif pencurian atau perampokan," beber Ferli.

Sementara itu, untuk proses pengungkapan, polisi telah memeriksa setidaknya delapan orang saksi. Terdiri dari tetangga korban tiga orang, tetangga yang juga masih punya hubungan keluarga dua orang, saksi penolong pertama satu orang, dan suami dari mendiang Wurlin.

"Dari keterangan saksi-saksi ini, kami telah mendapatkan gambaran siapa yang diduga sebagai pelaku dalam penganiayaan dan pembunuhan ini. Tapi belum bisa kami sampaikan, karena beberapa di antaranya menjadi materi pengungkapan," jelasnya.

Polisi masih menunggu kepulihan Udin. Dia akan menjadi saksi kunci, sebab hanya dia dan Wurlin yang tahu persis peristiwa tersebut.

"Berdasarkan informasi dari dokter, ia sudah melewati masa kritis, dan sudah menjalani operasi. Hanya saja, pihak rumah sakit belum mengizinkan siapa pun, termasuk penyidik untuk menemui korban," pungkas Ferli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com