KEDIRI, KOMPAS.com - Zaenuri (64), merupakan yang tertua dari 89 calon jemaah haji di Kota Kediri, Jawa Timur, yang berangkat tahun ini.
Keberangkatan warga Kelurahan Blabak dalam menjalankan rukun Islam yang ke lima itu adalah buah dari etosnya yang tiada tara.
Bahkan, bisa disebut berkah dari kesabaran maupun ketelatenannya yang luar biasa.
Sebab, kakek dari lima cucu yang berprofesi sebagai tukang kayu ini telah menyiapkan rencananya itu sejak puluhan tahun silam.
Tepatnya sekitar 1984, di mana ia mulai meneguhkan hati untuk mewujudkan mimpinya, yaitu beribadah di Tanah Suci.
"Saya memang menabung sedikit demi sedikit sejak tahun 1984," ujar Zaenuri kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2022).
Zaenuri menceritakan, di tahun itu, upah yang didapat dari profesinya sebagai tukang kayu sebesar Rp 1.000 per hari yang berarti Rp 7.000 seminggu.
Dari besaran upahnya seminggu itu dia senantiasa menyisihkan Rp 2.000 untuk ditabung. Dia menyimpannya sendiri di rumah.
Baca juga: Berkah Lebaran di Kampung Tahu Kediri, Penjualan Meningkat hingga Perajin Kehabisan Stok
Besaran nominal yang ditabungnya itu lambat laun semakin membesar seiring dengan meningkatnya nominal gaji tukang yang didapatnya.
"Hingga akhirnya cukup untuk mendaftar haji di tahun 2011," lanjut kakek yang mengaku hingga kini masih menjalani profesinya sebagai tukang kayu itu.
Setelah mendaftar haji, Zaenuri lantas mengajak serta Kasemi, istrinya, untuk turut serta menemaninya pergi berhaji.
Kebetulan istrinya juga mendapatkan uang pensiun dari tempat kerjanya di sebuah pabrik rokok besar di Kediri pada 2015.
Namun, takdir berkehendak lain. Zaenuri tidak bisa mengajak serta istri yang dinikahinya padaa 1980 itu berhaji bersama.
Perempuan yang telah mengisi hidupnya dalam suka maupun duka itu kini telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
"Seharusnya saya berangkat bersama istri. Namun dia telah meninggal tahun 2017. Dia yang menemani saya mulai dari zaman susah," ujar Zaenuri lirih.
Namun demikian, Zaenuri tetap berkomitmen mewujudkan cita-cita istrinya itu berhaji, meski dengan cara badal haji atau haji yang pelaksanaannya digantikan oleh orang lain.
"Insya Allah nanti ikut badal haji. Sudah saya daftarkan," ungkap kakek kelahiran 17 Agustus 1957 ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.