Ketua Regu
Meski menyandang gelar sebagai haji tertua, Zaenuri masih enerjik. Bahkan pada keberangkatan nanti dia didaulat sebagai ketua regu yang membawahi 10 calon jemaah haji lainnya.
Rahasia kebugarannya, Zaenuri mengungkapkan, selain aktivitas sebagai tukang kayu yang ditekuninya hingga kini adalah berpikir positif dan olahraga.
"Olahraganya jalan kaki rutin," ungkap kakek kelahiran 17 Agustus 1957 ini.
Jemaah Haji Termuda
Jika Zaenuri merupakan calon jemaah haji tertua, calon haji termuda di Kota Kediri adalah Teguh Dwi Santoso.
Pemuda usia 31 tahun asal Jalan Setono Kelurahan Ngadirejo itu berangkat haji sebagai ahli waris Priyanto, bapaknya, yang telah meninggal pada 2018.
"Saya sempat kaget, tapi juga senang bisa berhaji," ujar Teguh.
Statusnya sebagai calon haji "dadakan" itu sempat membuatnya harus banyak belajar untuk mengejar jadwal pemberangkatan yang kurang dua tahun.
Baca juga: Pria di Kediri Dihajar Warga Usai Menjambret, Ternyata Dompet yang Dicuri Berisi Rp 4.000
Dia banyak mempersiapkan diri, termasuk mengikuti manasik haji di kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Nahdlatul Ulama.
"Alhamdulillah saat itu semua sudah siap. Tapi yang rencananya berangkat tahun 2020, menjadi mundur karena pandemi," lanjut pemuda yang berprofesi sebagai sopir kendaraan material bangunan ini.
Perasaan Lega Setelah Sempat Tertunda Berangkat
Zaenuri maupun Teguh mengaku cukup lega dan sangat bersyukur karena akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Sebab keberangkatan haji mereka yang sedianya berlangsung pada 2020 sempat tertunda akibat adanya pandemi Covid-19.