KEDIRI, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri 2022 membawa berkah bagi para perajin tahu di sentra penjualan tahu kuning Kampung Tahu Kelurahan Tinalan, Kota Kediri, Jawa Timur.
Penjualan mereka meningkat berlipat-lipat dibandingkan hari biasa dan bahkan tidak sedikit perajin yang kehabisan stok.
Situasi itu tidak mereka duga sama sekali. Mengingat, pengalaman penjualan pada lebaran tahun sebelumnya yang sedikit karena pandemi Covid-19.
Salah satu perajin tahu kuning, Eni Siswanto mengaku, penjualan produk di kiosnya melebihi target.
"Tahu kuning 400 biji sudah habis sejak H+2 Lebaran. Padahal hari biasa kisaran 150 biji," ujar Eni Siswanto kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).
Peningkatan permintaan itu tak hanya komoditas tahu saja, tetapi berbagai macam olahan tahu, seperti kripik tahu, tahu kress, stik tahu, pilus tahu, dan lainnya.
"Stik tahu yang biasanya 150 bungkus, sehari bisa habis 300 bungkus," lanjut perajin tahu yang menamai produknya MAR ini.
Harga jual produknya beraneka macam. Stik tahu Rp 14.000 per bungkus, tahu pong Rp 9.000, dan tahu kuning Rp 3.400 per buah.
Pedagang lainnya, Supingi (46) mengatakan, penjualan tahu kuning milik keluarganya bahkan meningkat 300 persen.
"Kemarin itu bisa sampai 10 kali masak. Per masak menghasilkan 600 biji tahu," ujar Supingi.
Bahkan, dirinya tidak berani membuka operasional toko karena sudah sibuk di lini produksi akibat banjirnya orderan.
"Sudah enggak berani buka toko karena pesanan penuh, bahkan sampai hari ini juga masih layani pesanan itu," ungkap pemilik Toko Wijaya Kembar ini.
Tahu kuning Kediri
Baik Supingi maupun Eni Siswanto mengungkapkan, penjualan di Lebaran tahun ini merupakan berkah.
Semua pedagang betul-betul merasakan dampak positif hingga kehabisan stok.
Eni Siswanto menyebutkan, saking ramainya pengunjung di Kampung tahu, arus lalu lintas di sentra penjualan tahu itu sampai dibuat satu lajur untuk menghindari kemacetan.
"Sudah macet total saking ramainya," ungkapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.