Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Desa Mandiri di Sumenep, Bangun Destinasi Wisata dengan Dana Gotong Royong

Kompas.com - 27/05/2022, 15:42 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Desa Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh desa mandiri di antara desa-desa yang ada di Pulau Madura.

Desa yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat kota Sumenep tersebut sukses membangun destinasi wisata desa, yakni Wisata Bukit Tawap dengan dana gotong royong dari warganya. Selain itu, proses pembangunannya juga dengan swadaya warga setempat.

“Kami untuk pembangunan wahana ini tidak melibatkan investor dari luar, namun semua warga menyumbang dengan cara menabung, dan pengerjaannya dilakukan dengan gotong royong oleh warga sendiri," kata Kepala Desa Pagarbatu, Imam Daud kepada Kompas.com di lokasi wisata Bukit Tawap, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Cerita Menteri Sandiaga Usai Santap Kaldu Kokot di Sumenep: Rasanya Enak Sekali...

Imam menjelaskan, wisata Bukit Tawap berada di bawah bukit Desa Pagar Batu. Destinasi wisata ini menghadirkan keindahan alam perbukitan alami, bahkan di atas bukit pengunjung bisa menikmati pemandangan laut.

Dalam pembangunannya, pemerintah desa hanya memfasilitasi warga. Warga terlibat langsung untuk permodalan dengan cara menabung setiap bulan Rp 200.000 atau Rp 2,4 juta dalam setahun.

Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan Pembangunan Gedung UMKM Halal di Sumenep, Siap Bawa Produk Lokal Mendunia

Bermodalkan rasa kepercayaan satu dengan yang lain, warga mengumpulkan dana gotong royong tersebut melalui ketua RT di wilayah masing-masing.

Adapun proses pembangunan destinasi tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 1,45 miliar. Proses pembangunan dilakukan sejak dua tahun lalu dan selesai tahun ini.

Targetnya, destinasi wisata itu mampu menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp 500 juta setahun. Uang itu akan digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan dan program lain yang bisa memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar.

“Saat ini wahana yang sudah ada di wisata Bukit Tawap antara lain pemandian umum untuk anak-anak dan pemandian air terapi atau air blerang,” tuturnya.

"Di tempat wisata ini pengunjung disajikan dengan sumber belerang yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, ada kolam renang dan taman wisata lainnya," lanjutnya.

Pantauan Kompas.com, Bukit Tawap sendiri menyajikan kolam renang bagi anak-anak sampai dewasa, pengunjung yang datang bisa merasakan sejuknya air pegunungan.

Selain itu, pengunjung juga dapat bersantai di gazebo dengan atap ilalang sembari menikmati sejuknya angin pegunungan dengan panoramanya yang indah.

Untuk menikmati pemandangan itu, pengunjung harus membayar Rp 5.000 untuk kendaraannya. Sedangkan untuk harga tiket masuknya sebesar Rp 10.000.

Baca juga: Sempat Teriak Minta Tolong, 2 Remaja di Sumenep Tewas Tenggelam di Sungai

Dengan harga tiket tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati sejuknya angin dan keindahan Wisata Bukit Tawap Pagarbatu Saronggi Sumenep.

Di tempat ini juga tersedia fasilitas mushala, ruang ganti dan toilet.

Baca juga: Lambung Kapal Bocor, KLM Anugrah Ilahi Tenggelam di Perairan Pulau Sapudi Sumenep

Dorong perekonomian warga

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pengembangan wisata baru yang memanfaatkan potensi alam, seni dan budaya, dapat memberikan peluang untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Sektor pariwisata dengan daya tarik dan keunikan di setiap desa bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Fauzi.

Atas dasar itu, keberadaan destinasi wisata baru seperti Bukit Tawap merupakan potensi wisata di Kabupaten Sumenep, sehingga kehadirannya mampu menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan usaha kecil.

“Saya mengharapkan wisata Bukit Tawap ini berefek positif kepada masyarakat setempat terutama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan mereka,” tuturnya.

Fauzi mengatakan, pengelola mempromosikan lokasi wisata baru itu supaya semakin terkenal di masyarakat, baik di daerah maupun luar daerah.

“Yang jelas, pengelola dalam mengembangkan wisata ini harus mempertahankan budaya lokal masyarakat,” imbuh Bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

Surabaya
Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Surabaya
Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com