Salin Artikel

Cerita Desa Mandiri di Sumenep, Bangun Destinasi Wisata dengan Dana Gotong Royong

SUMENEP, KOMPAS.com - Desa Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh desa mandiri di antara desa-desa yang ada di Pulau Madura.

Desa yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat kota Sumenep tersebut sukses membangun destinasi wisata desa, yakni Wisata Bukit Tawap dengan dana gotong royong dari warganya. Selain itu, proses pembangunannya juga dengan swadaya warga setempat.

“Kami untuk pembangunan wahana ini tidak melibatkan investor dari luar, namun semua warga menyumbang dengan cara menabung, dan pengerjaannya dilakukan dengan gotong royong oleh warga sendiri," kata Kepala Desa Pagarbatu, Imam Daud kepada Kompas.com di lokasi wisata Bukit Tawap, Jumat (27/5/2022).

Imam menjelaskan, wisata Bukit Tawap berada di bawah bukit Desa Pagar Batu. Destinasi wisata ini menghadirkan keindahan alam perbukitan alami, bahkan di atas bukit pengunjung bisa menikmati pemandangan laut.

Dalam pembangunannya, pemerintah desa hanya memfasilitasi warga. Warga terlibat langsung untuk permodalan dengan cara menabung setiap bulan Rp 200.000 atau Rp 2,4 juta dalam setahun.

Bermodalkan rasa kepercayaan satu dengan yang lain, warga mengumpulkan dana gotong royong tersebut melalui ketua RT di wilayah masing-masing.

Adapun proses pembangunan destinasi tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 1,45 miliar. Proses pembangunan dilakukan sejak dua tahun lalu dan selesai tahun ini.

Targetnya, destinasi wisata itu mampu menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp 500 juta setahun. Uang itu akan digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan dan program lain yang bisa memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar.

“Saat ini wahana yang sudah ada di wisata Bukit Tawap antara lain pemandian umum untuk anak-anak dan pemandian air terapi atau air blerang,” tuturnya.

"Di tempat wisata ini pengunjung disajikan dengan sumber belerang yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, ada kolam renang dan taman wisata lainnya," lanjutnya.

Selain itu, pengunjung juga dapat bersantai di gazebo dengan atap ilalang sembari menikmati sejuknya angin pegunungan dengan panoramanya yang indah.

Untuk menikmati pemandangan itu, pengunjung harus membayar Rp 5.000 untuk kendaraannya. Sedangkan untuk harga tiket masuknya sebesar Rp 10.000.

Dengan harga tiket tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati sejuknya angin dan keindahan Wisata Bukit Tawap Pagarbatu Saronggi Sumenep.

Di tempat ini juga tersedia fasilitas mushala, ruang ganti dan toilet.

Dorong perekonomian warga

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pengembangan wisata baru yang memanfaatkan potensi alam, seni dan budaya, dapat memberikan peluang untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Sektor pariwisata dengan daya tarik dan keunikan di setiap desa bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Fauzi.

Atas dasar itu, keberadaan destinasi wisata baru seperti Bukit Tawap merupakan potensi wisata di Kabupaten Sumenep, sehingga kehadirannya mampu menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan usaha kecil.

“Saya mengharapkan wisata Bukit Tawap ini berefek positif kepada masyarakat setempat terutama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan mereka,” tuturnya.

Fauzi mengatakan, pengelola mempromosikan lokasi wisata baru itu supaya semakin terkenal di masyarakat, baik di daerah maupun luar daerah.

“Yang jelas, pengelola dalam mengembangkan wisata ini harus mempertahankan budaya lokal masyarakat,” imbuh Bupati.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/27/154247978/cerita-desa-mandiri-di-sumenep-bangun-destinasi-wisata-dengan-dana-gotong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke