Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saiful Rizal Peraih 3 Medali SEA Games 2021, dari Dimarahi Ayah hingga Dapat Rumah

Kompas.com, 27 Mei 2022, 05:32 WIB
Miftahul Huda,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Satu lagi warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di kancah internasional.

Dia adalah Syaiful Rizal, warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Hebatnya, Rizal mampu meraih tiga medali sekaligus di SEA Games 2021 di Vietnam dalam cabang olahraga sepak takraw.

Baca juga: Kisah Lifter Nurul Akmal, Raih Perak di SEA Games, tapi Tak Satu Pun Ucapan Selamat dari Pemkab Aceh Utara

Tiga medali yang dibawa pulang yakni medali emas di nomor Double event putra, medali perak di nomor Quadrant, dan medali perunggu di nomor beregu putra.

Kedatangan Rizal ke Lumajang pun disambut ratusan warga. Ia diarak menuju Pendopo Arya Wiraraja.

Sepanjang jalan, tampak warga berjajar sambil mengibarkan bendera merah putih dan meneriakkan nama putra asli Pronojiwo itu.

Siapa sangka, keberhasilan yang diraihnya ini tidak semulus yang dibayangkan. Ia melalui jalan terjal dan berbagai rintangan untuk sampai di posisi sekarang.

Rizal kecil

Rizal lahir di sebuah desa di kaki Gunung Semeru yang memiliki tradisi bermain sepak takraw. Kegemarannya bermain sepak takraw dimulai saat ia masih kelas 2 SD.

Saat itu, tidak ada yang mengajarinya untuk bermain sepak takraw. Rizal kecil biasa berlatih sendiri dengan menendangkan bola ke tembok rumahnya.

Tidak jarang ia harus kena marah sang ayah lantaran mengganggu istirahat siang ayahnya.

"Dulu sering kejar-kejaran sama ayah, kena marah terus, Zal ojo bal-balan neng kene (zal jangan main bola di sini)," kata Saiful Rizal di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Buktikan Miliki Kualitas, Atlet Bandung Barat Bawa Pulang 7 Medali SEA Games

Meski begitu, Rizal tidak pernah menyerah dan terus berlatih di lapangan sepak takraw sederhana di sebelah rumahnya.

Sejak sekolah dasar, beberapa kali ia mengikuti turnamen sepak takraw di Lumajang. Saat itu, keberuntungan belum memihak kepadanya.

"Pokok saya gak pernah menang kalau lomba di Lumajang, pernah dulu saya sudah SMP itu diikutkan kelas yang anak-anak SD lombanya karena badanku kecil, tapi ya tetap kalah," ungkapnya.

Kemampuannya bermain sepak takraw mulai meningkat saat memasuki bangku SMA. Rizal bersekolah di SMANOR Kabupaten Sidoarjo.

Dari sanalah prestasi demi prestasi terus berdatangan. Mulai dari medali emas PON Papua, medali emas Asian Games 2018, medali emas SEA Games 2019 Filipina, dan yang terbaru medali emas SEA Games 2021 Vietnam.

Baca juga: Pemkot Bandung Beri Uang Kadeudeuh pada Atlet Peraih Medali SEA Games Vietnam

Berbagai reward pun diberikan kepadanya. Usai mendapatkan medali emas Asian Games, Rizal diganjar menjadi PNS di Kemenpora.

Kali ini, giliran Pemkab Lumajang memberikan hadiah 1 unit rumah untuk putra daerahnya yang telah membanggakan Indonesia.

"Kami akan berikan rumah untuk Rizal, sekarang jadi banyak rumahnya, yang juara kemarin juga kita kasih rumah," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau