Salin Artikel

Cerita Saiful Rizal Peraih 3 Medali SEA Games 2021, dari Dimarahi Ayah hingga Dapat Rumah

LUMAJANG, KOMPAS.com - Satu lagi warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di kancah internasional.

Dia adalah Syaiful Rizal, warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Hebatnya, Rizal mampu meraih tiga medali sekaligus di SEA Games 2021 di Vietnam dalam cabang olahraga sepak takraw.

Tiga medali yang dibawa pulang yakni medali emas di nomor Double event putra, medali perak di nomor Quadrant, dan medali perunggu di nomor beregu putra.

Kedatangan Rizal ke Lumajang pun disambut ratusan warga. Ia diarak menuju Pendopo Arya Wiraraja.

Sepanjang jalan, tampak warga berjajar sambil mengibarkan bendera merah putih dan meneriakkan nama putra asli Pronojiwo itu.

Siapa sangka, keberhasilan yang diraihnya ini tidak semulus yang dibayangkan. Ia melalui jalan terjal dan berbagai rintangan untuk sampai di posisi sekarang.

Rizal kecil

Rizal lahir di sebuah desa di kaki Gunung Semeru yang memiliki tradisi bermain sepak takraw. Kegemarannya bermain sepak takraw dimulai saat ia masih kelas 2 SD.

Saat itu, tidak ada yang mengajarinya untuk bermain sepak takraw. Rizal kecil biasa berlatih sendiri dengan menendangkan bola ke tembok rumahnya.

Tidak jarang ia harus kena marah sang ayah lantaran mengganggu istirahat siang ayahnya.

"Dulu sering kejar-kejaran sama ayah, kena marah terus, Zal ojo bal-balan neng kene (zal jangan main bola di sini)," kata Saiful Rizal di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Kamis (26/5/2022).

Meski begitu, Rizal tidak pernah menyerah dan terus berlatih di lapangan sepak takraw sederhana di sebelah rumahnya.

Sejak sekolah dasar, beberapa kali ia mengikuti turnamen sepak takraw di Lumajang. Saat itu, keberuntungan belum memihak kepadanya.

"Pokok saya gak pernah menang kalau lomba di Lumajang, pernah dulu saya sudah SMP itu diikutkan kelas yang anak-anak SD lombanya karena badanku kecil, tapi ya tetap kalah," ungkapnya.

Kemampuannya bermain sepak takraw mulai meningkat saat memasuki bangku SMA. Rizal bersekolah di SMANOR Kabupaten Sidoarjo.

Dari sanalah prestasi demi prestasi terus berdatangan. Mulai dari medali emas PON Papua, medali emas Asian Games 2018, medali emas SEA Games 2019 Filipina, dan yang terbaru medali emas SEA Games 2021 Vietnam.

Berbagai reward pun diberikan kepadanya. Usai mendapatkan medali emas Asian Games, Rizal diganjar menjadi PNS di Kemenpora.

Kali ini, giliran Pemkab Lumajang memberikan hadiah 1 unit rumah untuk putra daerahnya yang telah membanggakan Indonesia.

"Kami akan berikan rumah untuk Rizal, sekarang jadi banyak rumahnya, yang juara kemarin juga kita kasih rumah," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/27/053200378/cerita-saiful-rizal-peraih-3-medali-sea-games-2021-dari-dimarahi-ayah

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com