BLITAR, KOMPAS.com - Kebijakan Wali Kota Blitar Santoso membuka area city walk bagi kendaraan bermotor roda dua menuai pro dan kontra, bahkan di kalangan pedagang sendiri.
Fariz Khoirul, pedagang pakaian di area city walk, mengaku kurang setuju pada kebijakan memperbolehkan kendaraan bermotor masuk ke area city walk.
Kebijakan yang telah diberlakukan sejak akhir April itu, kata Fariz, memang sedikit menaikkan omzet penjualan pakaian di kiosnya.
"Tapi namanya city walk mestinya memang steril dari kendaraan. Adanya city walk ini kan bagian dari konsep tata ruang area Makam Bung Karno secara keseluruhan yang ditujukan untuk kenyamanan pengunjung," kata Fariz saat ditemui wartawan, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Pantai Tambakrejo di Blitar, Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Menurut dia, kebijakan tersebut memang meningkatkan jumlah pengunjung ke area city walk.
Namun lebih banyak pengunjung yang berasal dari wilayah sekitar Kota Blitar dan bukan peziarah dari luar daerah.
Dengan demikian, jelasnya, meningkatnya jumlah warga yang datang ke area city walk tidak banyak berpengaruh pada penjualan barang suvenir dan pakaian.
"Mungkin yang paling diuntungkan warung kopi, karena yang banyak datang warga sekitar dan anak sekolah yang mau nongkrong di sini," kata dia.
Baca juga: Temuan Batu Relief dari Era Majapahit di Blitar Dipindahkan ke Museum Penataran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.