Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kadirah, Hidup di Rumah Tak Layak Huni dengan 2 Cucu dan Menanti Kepulangan Sang Anak

Kompas.com - 19/05/2022, 16:41 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com – Senyum tersungging di wajah Kadirah (70) saat menatap tempat tinggalnya, Kamis (19/5/2022).

Kalimat syukur dan ungkapan terima kasih tak henti-hentinya mengalir dari mulutnya.

Rumahnya Kadirah yang sebelumnya tidak layak huni kini dibangun kembali oleh sejumlah anggota TNI melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Baca juga: Menengok Lebaran Ketupat di Trenggalek, Diwarnai Pesta Kembang Api

Bocor saat hujan

Kadirah menjelaskan, dirinya tinggal bersama anak bungsu yang bernama Arif dan dua cucu dari anak pertama di rumah tersebut.

Anak pertama Kadirah yang bernama Istini merantau ke Kalimantan sejak tahun 2014.

Sedangkan suami Kadirah sudah meninggal dunia beberapa tahun silam.

Kondisi usia yang telah renta, membuat Kadirah hanya bisa pasrah dengan kondisi tempat tinggal mereka.

Griyo kulo riyen nggih ngoten niku, pokoke saget damel tilem tiyang sekawan ( Rumah saya dulunya ya begitu, asal bisa buat tidur orang empat),” terang Kadirah dengan logat bahasa Jawa halus, di sekitar rumahnya yang sedang direnovasi, Kamis (19/05/2022).

Baca juga: Pengantin Pria Kabur di Hari Pernikahan, Gandi: Kalau Biaya Resepsi Tak Diganti, Orangtua Saya Dipenjara

Menurutnya, setiap hujan turun, rumahnya selalu bocor.

Hawa dingin menusuk lantaran sebagian rumahnya hanya berpenutup anyaman bambu.

Lek jawah nggeh trocoh. Kamar mandi nggih sak wontene (Kalau hujan ya bocor. Kamar mandi juga seadanya),” ujar Kadirah.

Baca juga: Uang Rp 84 Juta di Rekening Nasabah Trenggalek Lenyap Setelah Dapat Telepon Ini

Menanti sang anak pulang

Di balik rasa gembira Kadirah karena rumahnya diperbaiki, dia menyimpan kerinduan mendalam pada sang anak pertama yang bernama Istiani.

Sejak merantau ke Kalimantan pada 2014 silam, hingga kini tak ada kabar dari Istiani.

Padahal dua anak Istiani yang masih kecil hidup bersama dirinya. Anak pertama masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan anak kedua masih kelas 4 Sekolah Dasar (SD).

Duko dateng pundi dospundi keadaanipun mboten ngertos (Tidak tahu di mana, bagaimana keadaanya (Istini), sudah tidak tahu),” ujar Kadirah yang mulai terisak.

Baca juga: Mengulik Usaha Pemasok Ikan Laut di Trenggalek Jawa Timur, Ada Sejak 1990-an

Untuk menyambung hidupnya beserta anak dan cucu, Kadirah menjadi buruh tani.

Putranya Arif yang masih remaja juga membantunya mencari nafkah. Namun dia khawatir, tidak bisa membiayai pendidikan cucu-cucunya.

“Tidak tahu nanti bagaimana (cucunya), lanjut sekolah nopo mboten,” ujar Kadirah pasrah.

Dia berharap, putrinya segera kembali ke rumah. Bertemu dirinya dan anak-anak Istiani.

“Nduk, Ibu kangen, anak-anakmu yo kangen, muliho (Nak, ibu kangen, anak-anakmu juga kangen, pulanglah),” ucap Kadirah hingga tangisnya pun pecah.

Baca juga: BPCB Jatim Pindahkan 4 Benda Cagar Budaya dari Abad Ke-14 di Blitar

Asisten Intelijen KSAD Mayjen TNI Suko Pranoto, saat melihat lokasi pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak Trenggalek tampak ikut terharu dengan kisah Kadirah.

Secara spotanitas, dia memberi bantuan langsung kepada Kadirah.

“Ini ada titipan dari pak KASAD (Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman), semoga bermanfaat buat keluarga Ibu,” ucap Suko Pranoto.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Jatim Versi Nilai UTBK 2021, Acuan PPDB 2022

Pelaksanaan TMMD di Kabupaten Trenggalek tersebut, menyasar jalan desa, rumah tidak layak huni serta fasilitas umum lainnya dan berlokasi di Desa Bogoran Kecamatan Kampak Trenggalek.

TMMD di wilayah desa Bogoran Kecamatan Kampak tersebut, sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 11 Mei 2022 lalu.

“Ada sebanyak sekitar 150 anggota TNI disebar di sejumlah titik melaksanakan pembangunan. Dan tetntunya dibantu warga sekitar,” terang Mayjen TNI Suko Pranoto.

Ditargetkan, seluruh pengerjaan pembangunan akan selesai pada 9 Juni 2022 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com