Salin Artikel

Kisah Kadirah, Hidup di Rumah Tak Layak Huni dengan 2 Cucu dan Menanti Kepulangan Sang Anak

Kalimat syukur dan ungkapan terima kasih tak henti-hentinya mengalir dari mulutnya.

Rumahnya Kadirah yang sebelumnya tidak layak huni kini dibangun kembali oleh sejumlah anggota TNI melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Bocor saat hujan

Kadirah menjelaskan, dirinya tinggal bersama anak bungsu yang bernama Arif dan dua cucu dari anak pertama di rumah tersebut.

Anak pertama Kadirah yang bernama Istini merantau ke Kalimantan sejak tahun 2014.

Sedangkan suami Kadirah sudah meninggal dunia beberapa tahun silam.

Kondisi usia yang telah renta, membuat Kadirah hanya bisa pasrah dengan kondisi tempat tinggal mereka.

“Griyo kulo riyen nggih ngoten niku, pokoke saget damel tilem tiyang sekawan ( Rumah saya dulunya ya begitu, asal bisa buat tidur orang empat),” terang Kadirah dengan logat bahasa Jawa halus, di sekitar rumahnya yang sedang direnovasi, Kamis (19/05/2022).

Menurutnya, setiap hujan turun, rumahnya selalu bocor.

Hawa dingin menusuk lantaran sebagian rumahnya hanya berpenutup anyaman bambu.

“Lek jawah nggeh trocoh. Kamar mandi nggih sak wontene (Kalau hujan ya bocor. Kamar mandi juga seadanya),” ujar Kadirah.


Menanti sang anak pulang

Di balik rasa gembira Kadirah karena rumahnya diperbaiki, dia menyimpan kerinduan mendalam pada sang anak pertama yang bernama Istiani.

Sejak merantau ke Kalimantan pada 2014 silam, hingga kini tak ada kabar dari Istiani.

Padahal dua anak Istiani yang masih kecil hidup bersama dirinya. Anak pertama masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan anak kedua masih kelas 4 Sekolah Dasar (SD).

“Duko dateng pundi dospundi keadaanipun mboten ngertos (Tidak tahu di mana, bagaimana keadaanya (Istini), sudah tidak tahu),” ujar Kadirah yang mulai terisak.

Untuk menyambung hidupnya beserta anak dan cucu, Kadirah menjadi buruh tani.

Putranya Arif yang masih remaja juga membantunya mencari nafkah. Namun dia khawatir, tidak bisa membiayai pendidikan cucu-cucunya.

“Tidak tahu nanti bagaimana (cucunya), lanjut sekolah nopo mboten,” ujar Kadirah pasrah.

Dia berharap, putrinya segera kembali ke rumah. Bertemu dirinya dan anak-anak Istiani.

“Nduk, Ibu kangen, anak-anakmu yo kangen, muliho (Nak, ibu kangen, anak-anakmu juga kangen, pulanglah),” ucap Kadirah hingga tangisnya pun pecah.

Asisten Intelijen KSAD Mayjen TNI Suko Pranoto, saat melihat lokasi pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak Trenggalek tampak ikut terharu dengan kisah Kadirah.

Secara spotanitas, dia memberi bantuan langsung kepada Kadirah.

“Ini ada titipan dari pak KASAD (Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman), semoga bermanfaat buat keluarga Ibu,” ucap Suko Pranoto.

Pelaksanaan TMMD di Kabupaten Trenggalek tersebut, menyasar jalan desa, rumah tidak layak huni serta fasilitas umum lainnya dan berlokasi di Desa Bogoran Kecamatan Kampak Trenggalek.

TMMD di wilayah desa Bogoran Kecamatan Kampak tersebut, sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 11 Mei 2022 lalu.

“Ada sebanyak sekitar 150 anggota TNI disebar di sejumlah titik melaksanakan pembangunan. Dan tetntunya dibantu warga sekitar,” terang Mayjen TNI Suko Pranoto.

Ditargetkan, seluruh pengerjaan pembangunan akan selesai pada 9 Juni 2022 mendatang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/19/164109378/kisah-kadirah-hidup-di-rumah-tak-layak-huni-dengan-2-cucu-dan-menanti

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke