Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Perosotan Kenjeran Park Surabaya Terakhir Dilakukan pada 2019

Kompas.com - 09/05/2022, 21:30 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Staf Manajemen Operasional PT Bunga Citra Wisata (BCW) Subandi mengungkapkan, wahana perosotan di Kenjeran Park Surabaya terakhir kali dilakukan perawatan atau maintenance oleh pihak ketiga pada tahun 2019. 

Saat itu perawatan dilakukan dengan menambal bagian perosotan yang berlubang, menebalkan kembali kondisi yang menipis, serta mengganti baut dan mur yang mulai aus.

Sementara sejak pandemi melanda pada 2020, perawatan tak lagi dilakukan. Pengelola baru kembali mengecek pada Ramadhan lalu hingga akhirnya perosotan itu ambrol saat libur Lebaran.

 

"Tahun 2019 sudah kami cek dan selalu dicek secara internal dengan berkala. Kebetulan pandemi, jadi dua tahun nganggur. Tapi pas bulan puasa kami cek lagi dan kami langsung mencoba juga," terang Subandi saat hearing di ruangan Komisi D kantor Sekretariat DPRD Kota Surabaya, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Olah TKP Perosotan Ambrol di Kenjeran Park, Labfor Polda Jatim Bawa Potongan Fiber, Besi dan Baut

Saat peristiwa terjadi, Subandi menuturkan, terdapat 1.000 orang pengunjung yang datang. 

Ia memastikan bahwa semua pengunjung dan tenaga kerja di waterpark Kenjeran sudah terasuransikan, walaupun tidak tercantum pada tiket. Hal itu sebelumnya disinggung oleh anggota DPRD. 

Namun ia tak menjelaskan lebih rinci alasan jaminan asuransi itu tak tercantum di tiket. 

"Iya itu kami memang sudah asuransikan, walaupun di tiket tak kami cantumkan, tapi itu sudah kami asuransikan. Terkait tidak dicantumkan yang bisa jawab orang IT yang tahu," jelasnya. 

Semenatara perihal nominal asuransi, Subandi mengaku masih berkordinasi dengan pihak asuransinya.

"Santunan ini akan tetap kami berikan kepada korban, tetapi kami akan koordinasikan dulu dengan pihak asuransi agar jelas," sebut dia.

Baca juga: Mengungkap Penyebab Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya yang Mengakibatkan 17 Pengunjung Terluka

Pertanyakan asuransi

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah dalam pertemuan tersebut menyoal ketidakjelasan asuransi kepada belasan korban insiden perosotan ambrol. 

Khusnul curiga pihak pengelola tidak memberikan asuransi kepada para korban. Sebab dari hasil temuannya di lokasi, tidak ada tanda-tanda pengunjung waterpark Kenjeran Park Surabaya telah diasuransikan.

"Harusnya di tiket dicantumkan atau dimunculkan pihak asuransinya. Seharusnya tidak boleh (tidak dicantumkan). Ini bisa mengarah ke pidana," kata Khusnul saat dikonfirmasi oleh awak media.

Menurut dia, ketika pengunjung sudah bersedia membayar tiket wahana tersebut, maka kepastian keamanan, kenyamanan, dan keselamatan juga harus terjamin.

Apalagi tiket yang dipatok pengelola terbilang tak murah yakni Rp 45.000 untuk akhir pekan atau weekend dan Rp 35.000 saat weekday.

Hasil lainnya yang ditemukan di lapangan adalah kondisi perosotan yang sudah mengkhawatirkan.

"Saya juga sudah sampai ke lokasi kejadian, perosotan ini kondisinya cukup mengkhawatirkan. Terutama penyambung yang hanya dilekatkan atau dikuatkan dengan baut saja," ujar dia.

Baca juga: Tim Labfor Periksa Kelayakan Bangunan Usai Perosotan Ambrol di Kenjeran Park Surabaya

Khusnul bersama anggota komisi D DPRD Kota Surabaya akan memastikan nominal asuransi yang akan diberikan oleh pihak pengelola.

"Jangan sampai hanya menggugurkan kewajiban saja, tetapi harus sebanding," tuturnya.

Khusnul berencana memanggil kembali pihak BCW, asuransi, Dinasker Provinsi, Disnaker Kota Surabaya, serta Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A).

"Kami akan panggil lagi nanti pekan depan, pihak Owner PT BCW langsung tidak boleh diwakilkan, agar jelas," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com