KOMPAS.com - Perosotan Kenjeran Park Surabaya, Jawa Timur, ambrol pada Sabtu (7/5/2022) siang.
Sebanyak 16 orang jadi korban dalam insiden ini. Sebagian besar korban merupakan anak-anak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, salah satu korban berinisial ME (28) tak sadarkan diri.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban didiagnosis mengalami gegar otak.
Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta ambrolnya perosotan Kenjeran Park.
Ada 13 anak yang menjadi korban ambrolnya perosotan Kenjeran Park. Sedangkan, 3 lainnya merupakan orang dewasa.
Ridwan menerangkan, para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohamad Soewandhie dan RSUD Dr. Soetomo.
"Keseluruhan korban langsung dirujuk ke RS Soewandhie dan RS Soetomo, kini TKP langsung dilakukan penutupan, khususnya area wahana air Kenpark, untuk keperluan olah TKP dari pihak kepolisian," ujarnya.
Dia menyampaikan, para korban di setiap rumah sakit telah didampingi keluarga masing-masing.
Baca juga: Korban Perosotan Ambrol di Kenjeran Park Jadi 16 Orang, Sebagian Besar Anak-anak
Salah seorang korban, ME (28), tak sadarkan diri usai terjatuh dalam insiden ambrolnya perosotan Kenjeran Park.
Ridwan membeberkan, walau sudah diintervensi oleh tim medis RSUD Dr. Soetomo, pria asal Kebalen Kulon, Pabean Cantikan, Surabaya, tersebut masih tak sadarkan diri.
Menurut hasil pemeriksaan awal, kata Ridwan, korban didiagnosis mengalami gegar otak.
"Iya benar, sudah ditangani tim RS itu. Cuma ada satu gegar otak, semoga tidak apa-apa, masih penanganan dokter," ucapnya, dikutip dari Surya.
Sedangkan, 15 korban lainnya terpantau dalam kondisi sadar. Sebagian besar para korban mengalami luka robek hingga dislokasi tulang.
Baca juga: 16 Orang Jadi Korban Ambrolnya Perosotan Kenpark Surabaya, Ini Respons Pengelola
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.