Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Idul Fitri, Pedagang Janur Ketupat di Lumajang Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 05/05/2022, 19:18 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Pedagang janur musiman di Pasar Wates Wetan Lumajang, Jawa Timur mulai menjamur pada H+3 hari raya Idul Fitri. 

Sejumlah pedagang janur terlihat berjejer di sepanjang jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo.

Lokasi penjualan tersebut sangat strategis karena kerap dilalui pemudik dari luar kota sehingga tidak jarang janur yang dijajakan diborong habis.

Baca juga: Daerah Penghasil Beras Ketan di Indonesia, dari Subang hingga Lumajang

Salah seorang pedagang bernama Ahmad Ghozi warga Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang mengaku dirinya telah lama menjadikan momen Lebaran sebagai langganan menjual janur di kawasan tersebut.

Ghozi dan warga lain yang berjualan mengaku mendapatkan janur kelapa dari pohon kelapa yang berada di sekitar rumahnya.

“Ini setiap tahun rutin jualan musiman gini, dari jualannya akhir Ramadhan sekitar H-4 sampai awal bulan Syawal,” kata Ghozi di lapaknya, Kamis (5/5/2022).

Selain berjualan lonjoran janur kelapa, Ghozi juga menjual yang sudah berbentuk ketupat  sehingga para pembeli tinggal memasukkan beras kemudian dimasak.

Untuk ketupat jadi dijual dengan harga Rp 20.000 per 10 biji. Sedangkan untuk lonjoran janur dijualnya Rp 10.000 per 10 lembar.

“Kalau mau yang sudah jadi juga ada, tinggal isi beras terus dimasak, yang mau anyam dulu juga ada," tambahnya.

Baca juga: Dilempar Bom Bondet, Warga di Lumajang Selamat dari Ledakan: Habis Meledak, yang Terlihat Hanya Asap Putih

Sementara, Nanang yang juga berjualan janur menyampaikan, dalam sehari bisa membawa sekitar 600 tangkai janur untuk dijual.

“Saya jualan hanya 3 hari, tiap hari bawa 600 tangkai. Habis itu hari keempat lebaran jualan lagi buat persiapan Lebaran ketupat,” ujarnya.

Sementara Rosi salah seorang pembeli mengaku rutin selalu membeli janur untuk membuat ketupat saat jelang Lebaran dan H+7 lebaran.

Meski tahun ini harganya dinilai mahal, namun ia tetap membeli dan memaklumi lantaran permintaan yang tinggi.

Terlebih bagi Rosi ketupat merupakan hidangan wajib yang bisa menjaga eratnya tali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

“Sebenarnya sih agak mahal tapi ya gimana lagi namanya lebaran kan hanya sekali setahun, kalau Lebaran tanpa ketupat seperti ada yang kurang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com