Klitih
Tangkapan layar dialog di grup WhatsApp antara IW dan AB itu kemudian menyebar menjadi informasi liar dengan dibumbui istilah klitih.
Dampaknya, warga Kota dan Kabupaten Blitar kemudian menganggap aksi kekerasan yang disebut dengan istilah klitih di Yogyakarta telah menyebar ke Blitar.
"Tim patroli cyber menangkap adanya berita meresahkan itu di Facebook. Setelah kami lacak ternyata berasal dari unggahan screenshot percakapan di grup WhatsApp," ujarnya.
Sementara itu, IW dan AB yang juga dihadirkan pada kesempatan itu, mengaku hanya iseng mengarang cerita adanya tindak kekerasan di utara Makam Bung Karno.
Baca juga: Sungai Meluap, Puluhan Rumah dan Hasil Panen Padi Warga Blitar Terendam Banjir
Keduanya juga mengaku tidak menyangka percakapan mereka ramai dibicarakan warganet di berbagai platform media sosial.
"Saya hanya iseng. Mau menakut-nakuti teman di grup biar tidak keluar malam," kata IW, warga Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu.
Sementara AB mengaku mengunggah tangkapan layar berisi gambar perempuan bersimbah darah berasal dari video yang merekam seorang korban kecelakaan lalu lintas.
"Itu kecelakaan lalu lintas yang terjadi sudah lama, tahun lalu," kata AB, warga Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.