Salin Artikel

Sebar Hoaks Aksi Klitih di Sekitar Makam Bung Karno, 2 Warga Blitar Diperiksa Polisi

Di sebuah grup WhatsApp komunitas sepeda motor, Supra Wafe Blitar, IW dan AB berdialog tentang adanya peristiwa pembacokan disertai kekerasan di utara Kompleks Makam Presiden Soekarno. Padahal, peristiwa itu tak pernah terjadi.

Percakapan kedua orang yang tidak saling kenal itu disertai dengan unggahan tangkapan layar video seorang perempuan yang tergeletak di pinggir jalan dengan luka-luka dan penuh darah. Percakapan itu dengan cepat menyebar ke berbagai platform media sosial dan viral.

Kepala Satreskrim Polres Blitar Kota AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, pihaknya melakukan pelacakan sumber informasi hoaks tersebut dan berhasil mengidentifikasi dua orang pelaku, IW dan AB.

"Kami panggil dan lakukan pemeriksaan terhadap keduanya hari ini karena informasi yang berasal dari percakapan keduanya di grup WhatsApp itu telah menyebar dan meresahkan," ujar Momon kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).

Kata Momon, dalam sebuah percakapan di grup WhatsApp pada Senin (18/4/2022) malam, IW menginformasikan baru saja terjadi pembacokan dengan korban seorang perempuan dan dilarikan ke rumah sakit.

Informasi palsu yang disampaikan IW itu, ujar Momon, ditanggapi oleh AB yang seolah-olah juga telah mengetahui kejadiannya.

Bahkan AB, kata dia, sempat mengunggah gambar tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan tergeletak di pinggir jalan dengan bersimbah darah.

AB, kata Momon, menyebut perempuan pada tangkapan layar video itu sebagai korban pembacokan di utara Makam Bung Karno.

Percakapan keduanya, kata Momon, segera berakhir. Namun, keesokan harinya pada Selasa (19/4/2022), tangkapan layar dari dialog di grup WhatsApp itu menyebar ke berbagai platform media sosial termasuk sejumlah grup komunitas warga Blitar di Facebook.


Klitih

Tangkapan layar dialog di grup WhatsApp antara IW dan AB itu kemudian menyebar menjadi informasi liar dengan dibumbui istilah klitih.

Dampaknya, warga Kota dan Kabupaten Blitar kemudian menganggap aksi kekerasan yang disebut dengan istilah klitih di Yogyakarta telah menyebar ke Blitar.

"Tim patroli cyber menangkap adanya berita meresahkan itu di Facebook. Setelah kami lacak ternyata berasal dari unggahan screenshot percakapan di grup WhatsApp," ujarnya.

Sementara itu, IW dan AB yang juga dihadirkan pada kesempatan itu, mengaku hanya iseng mengarang cerita adanya tindak kekerasan di utara Makam Bung Karno.

Keduanya juga mengaku tidak menyangka percakapan mereka ramai dibicarakan warganet di berbagai platform media sosial.

"Saya hanya iseng. Mau menakut-nakuti teman di grup biar tidak keluar malam," kata IW, warga Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu.

Sementara AB mengaku mengunggah tangkapan layar berisi gambar perempuan bersimbah darah berasal dari video yang merekam seorang korban kecelakaan lalu lintas.

"Itu kecelakaan lalu lintas yang terjadi sudah lama, tahun lalu," kata AB, warga Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/20/175002578/sebar-hoaks-aksi-klitih-di-sekitar-makam-bung-karno-2-warga-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke