Sebenarnya DLH Kota Malang juga sudah mencoba untuk meletakkan kontainer sebagai tempat pembuangan sampah di pinggir jalan dekat Jembatan Muharto. Namun, hal itu mendapat penolakan dari warga.
"Karena dekat permukiman dan juga jalannya terlalu mepet, jadi antara bahu jalan sama jalan besar mepet. Kalau dikasih kontainer kan jadi susah juga," katanya.
Meski kontainer ditolak, masih ada warga yang tetap membuang sampah di pinggir jalan tersebut.
"Yang di timurnya jembatan itu memang hampir tiap hari ada tumpukan sampah tapi segera kami ambil dan selalu bersih kok," katanya.
Baca juga: Pemkot Malang Tak Miliki Anggaran Penanganan, Rumah di Jalan Muharto Terancam Ambrol
Soal keinginan warga terdapat petugas dari DLH Kota Malang yang memunguti sampah dari rumah ke rumah, Wahyu tak dapat mengabulkan keinginan itu.
Petugas DLH, kata dia, hanya memungut sampah dari seluruh TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Masyarakat itu sebenarnya sudah kami sosialisasi. Jadi gini, sistem pengelolaan sampah kalau dari rumah warga itu, mereka mengelola sendiri, ada penggerobak yang dihonor RT/RW setempat terus dibawa ke TPS," katanya.
Ke depan, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada warga untuk mencari solusi yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.