Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang Tak Miliki Anggaran Penanganan, Rumah di Jalan Muharto Terancam Ambrol

Kompas.com - 06/04/2022, 20:49 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Rumah-rumah yang berada di sempadan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Jalan Muharto, Gang V, RT 05 RW 06, Kelurahan Kota Lama, Kota Malang, Jawa Timur, berpotensi ambrol kembali.

Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan, tak tertutup kemungkinan ada rumah yang ambrol kembali di wilayah itu.

Baca juga: Masjid Fathul Bari Malang Tak Pernah Direnovasi sejak Tahun 1945

Alie mengingatkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perubahan cuaca ekstre dari hujan ke kemarau akan terjadi hingga Mei.

"Mari kita perhatikan karena dengan kondisi yang ada nanti yang dikhawatirkan ada potensi kembali karena di sungai pas belokan tikungan itu berpengaruh akhirnya menggerus tanah dari bawah dan atas," kata Alie saat diwawancarai, Rabu (6/4/2022).

Alie juga sudah menyampaikan kepada lurah setempat untuk memberikan pemahaman kepada warga yang tinggal di sempadan agar waspada.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang Dyah Ayu Kusuma Dewi mengatakan, hanya ada dua solusi untuk menangani rumah warga yang berada di sempadan sungai. 

Pertama, melakukan plengsengan di sepanjang pinggir sungai. Namun hal itu belum bisa dilakukan karena terkendala anggaran.

Kedua, membuatkan tempat relokasi bagi warga yang tinggal di sempadan sungai. Namun, pilihan ini terkendala karena belum menemukan lahan yang tepat.

"Terkait plengsengan di kami tidak ada anggarannya, sehingga nanti akan kami koordinasikan dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas," katanya.

Dinas PUPRPKP Kota Malang akan menyampaikan kondisi di wilayah sempadan sungai tersebut kepada BBWS Brantas.

"Nanti kita bersurat, telepon, kita nanti tak kirim fotonya lewat WA, makanya kita berkoordinasi menyampaikan kondisi saat ini di lapangan, harapannya nanti ketika ada dana insidentil di sana bisa dialirkan di sini," katanya.

Dyah menegaskan, sebenarnya rumah yang berada di sempadan sungai telah menyalahi aturan.

"Kalau di sempadan tidak diperkenankan, bukan untuk hunian sebetulnya, sempadan itu difungsikan untuk penjagaan air apabila air naik sebetulnya," ujarnya.

Wali Kota Malang Sutiaji sangat berharap adanya respons cepat dari BBWS Brantas. Sutiaji berjanji selalu hadir memberikan solusi dengan upaya mitigasi bencana di wilayah tersebut.

"Kami tidak ingin ada korban, BBWS dalam waktu dekat akan melihat ke sini. Karena tidak menutup kemungkinan akan merembet kalau tidak segera ditangani," katanya.

Sebelumnya, enam rumah yang berada di Jalan Muharto, Gang V, RT 05 RW 06, Kelurahan Kota Lama, Kota Malang, Jawa Timur, ambrol.

Baca juga: Rumah Warga di Jalan Muharto Ambrol, Pemkot Malang Cari Tempat Pengungsian Sementara

Peristiwa itu terjadi secara bertahap pada Selasa (5/4/2022) pukul 10.00 WIB.

Rumah-rumah tersebut berada di sempadan DAS Brantas. Saat kejadian tidak ada hujan dan angin kencang atau cuaca dalam keadaan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com