MALANG, KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) yakni BPL(26) ditemukan tewas di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Pihak Universitas Brawijaya membenarkan bahwa almarhum masih berstatus sebagai mahasiswa aktif dari profesi dokter angkatan 2019.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Tewas di Semak-semak di Pasuruan, Sempat Menghilang Beberapa Hari
Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Eriko Prawestiningtyas mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapatkan informasi adanya orang hilang yang tersebar di media sosial pada Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam informasi berupa poster tersebut, tertulis nama mahasiswanya yakni BPL. Pihak keluarga pun diketahui telah melakukan pencarian selama satu minggu.
Kemudian sekitar pukul 14.30 WIB, pihak kampus menerima informasi adanya dugaan penemuan jenazah korban.
"Informasi itu tersebar di media sosial, jadi tidak secara detail atau institusional, keluarga juga tidak melaporkan. Kami juga tidak berani apakah informasi itu betul atau tidak karena takutnya hoaks," kata Eriko, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan Dimakamkan di Blitar
Kemudian pihak kampus mencoba mencari data kebenaran apakah almarhum benar-benar merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, UB.
"Ternyata betul, yang bersangkutan masih berstatus mahasiswa aktif UB jenjang profesi yang masuk pada tahun 2019, sebelumnya pernah menempuh Sarjana Kedokteran yang masuk tahun 2014 dan telah lulus," katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 13 April 2022: Cerah Seharian
Pihak universitas lalu mendapatkan informasi dari rekan almarhum bahwa korban memang benar-benar yang dicari selama ini di media sosial.
"Memang kita tidak melakukan pemeriksaan dan tidak tahu ada identitas melekat atau tidak, tetapi kalau saya membaca di surat kabar bahwa paparan dari penyidik didapatkannya informasi identitas dari Inafis," katanya.
Eriko mengatakan, almarhum sebenarnya hampir lulus lulus atau tinggal menyelesaikan satu tahap untuk melakukan uji kompetensi.
"Yang bersangkutan sudah menyelesaikan stase di seluruh departemen di profesi kedokteran, tinggal satu tahap menunggu uji kompetensi," katanya.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Malang Tanda Tangani Kesepakatan Tuntutan Aksi Mahasiswa
Sebelum meninggal dunia, korban lebih banyak menghabiskan waktunya untuk praktik di RS Saiful Anwar sebagai dokter koas.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya wewenang penanganan kasus tersebut kepada kepolisian dan telah memberi ucapan dukacita kepada keluarga almarhum.
"Kami ikut menghadiri takziah dan pemakaman, kita sempat komunikasi bertemu dengan kedua orangtuanya dan saudara almarhum tetapi sepantasnya karena suasana duka jadi tidak bisa detail, tentu prihatin," katanya.
Baca juga: Tak Ada Anggaran, Pemkab Malang Tiadakan Mudik Gratis Tahun Ini
Eriko juga berharap pihak kepolisian bisa membuka kasus tersebut secara menyeluruh.
"Bagi kami penting untuk support system, nanti dari pihak kampus bisa merencanakan apa yang bisa dilakukan seandainya memang terbukti tidak wajar, apakah keamanan yang harus ditingkatkan, kewaspadaan harus kita ditingkatkan, ini bagian civitas akademik, bagaimana pun mereka adik-adik kita," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial BPL ditemukan meninggal dunia di pekarangan Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (12/4/2022), setelah sempat menghilang beberapa hari.
Dari identifikasi kepolisian, korban diketahui merupakan warga Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.
Korban diduga meninggal secara tidak wajar, karena ditemukan luka pada kepala bagian belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.