LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah kata mutiara yang sering kita dengar dari para motivator beken bahwa setiap manusia sejatinya dilahirkan dengan potensi dan mempunyai kelebihan masing-masing. Tinggal bagaimana seseorang itu mengeksplorasi diri untuk menemukan bakatnya.
Eksplorasi diri jadi kata kunci Wijayanti Ismaningsih (24), warga Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang menemukan bakatnya melalui coretan tangan yang populer dengan nama doodle art.
Alumni sebuah perguruan tinggi di Jember tersebut sudah menggemari dunia gambar sejak menempuh pendidikan taman kanak-kanak (TK).
Siapa sangka hobi yang terus ditekuninya hingga kini mampu mengantarkan pundi-pundi rupiah.
Istilah doodle art baru diketahui gadis yang akrab disapa Yanti itu ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: Demo Mahasiswa di Lumajang, Berdebat dengan Wakil Ketua DPRD hingga Video Call Ketua Dewan
Bermula dari hobi menggambar huruf berpola dan karakter kartun yang kemudian diminati oleh teman sejawatnya dan ingin belajar bersama membuat doodle art.
"Kamu suka bikin doodle art? Saya bingung doodle art itu apa, ternyata gambar saya ini kata teman-teman itu namanya doodle art," kata Yanti, Selasa (12/4/2022).
Berbekal sebuah pensil untuk menggambar pola awal, bolpoin dan spidol, tangannya mampu menggoreskan sebuah karya seni.
Jika dilihat sekilas, tak ada yang menyangka gambar itu merupakan coretan tangan.
"Kalau yang minta hitam putih saya cuma pakai spidol dan bolpoin saja, tapi kalau mintanya warna saya scan kemudian diwarnai pakai corel draw," jelas Yanti.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.