Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SDN di Sumenep yang Dimutasi Dikenal Sering Bolos, tetapi Suka Membantu

Kompas.com - 01/04/2022, 16:33 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Supriyo, kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karamian 3 Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, yang dimutasi ke SDN Jungkat Pulau Raas pada 23 Maret 2022, dikenal sebagai guru yang jarang masuk sekolah. Sebab, Supriyo bukan penduduk asli Sumenep, melainkan asal Surabaya.

Meski begitu, Supriyo dikenal sebagai sosok yang suka membantu warga setempat. Hal itu yang membuat warga di sekitar sekolah menolak mutasi terhadap Supriyo.

Kepala Dusun Air Hidup, Desa Karamian, Madong menjelaskan, dukungan wali murid SDN Karamian 3 terpecah menyikapi mutasi Supriyo. Wali murid yang menolak mutasi karena sering dibantu saat butuh pengobatan di Surabaya. Sedangkan wali murid yang mendukung karena Supriyo jarang masuk sekolah meskipun sudah diangkat sebagai kepala sekolah.

Baca juga: Tolak Mutasi Kepala SD di Sumenep, Ibu-ibu Wali Murid Unjuk Rasa di Depan Sekolah

“Sebagai kepala dusun, dan SDN 3 Karamian bertetangga dengan kantor desa, saya jarang sekali melihat Supriyo masuk sekolah. Dia sehari-hari tinggal di Surabaya,” kata Madong melalui sambungan telepon, Jumat (1/4/2022).

Madong menambahkan, aksi wali murid yang berlangsung pada Kamis (31/3/2022) merupakan aksi rekayasa. Menurutnya, ada peserta aksi yang bukan merupakan wali murid.

Sementara itu, saat aksi berlangsung, wali murid yang mendukung mutasi Supriyo enggan berhadapan dengan aksi yang menolak mutasi. Tujuannya agar situasi pendidikan di SDN 3 Karamian tetap kondusif.

Baca juga: 4 Kios di Pasar Lenteng Sumenep Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 Juta

“Unjuk rasa kemarin itu rekayasa, bukan suara mayoritas wali murid. Itu suruhan oknum yang tidak bisa saya sebutkan orangnya,” imbuh Madong.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Mulyadi menjelaskan, mutasi terhadap Supriyo sudah sesuai prosedur. Bahkan, tempat tugas Supriyo yang baru lebih dekat dengan tempat tinggalnya di Surabaya. Dengan demikian, Supriyo diharapkan lebih aktif mengajar.

“Mutasi Supriyo sudah clear. Soal dia tidak ikut pelantikan, bukan persoalan karena sudah ada SK-nya,” kata Agus melalui telepon seluler.

Agus enggan menanggapi soal Supriyo yang sering bolos masuk sekolah. Agus berdalih masih ingin cek data terlebih dahulu.

“Saya mau cek data dulu apakah benar Supriyo itu rajin masuk atau rajin bolos,” ungkapnya.

Berkaitan dengan Supriyo yang sering membantu warga di Karamian, Agus menyebut, hal itu tidak ada kaitannya dengan tugas Supriyo sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Dituduh Mencuri, Petani di Sumenep Dipukul dan Diseret Orang Tak Dikenal

Sebelumnya diberitakan, puluhan ibu-ibu wali murid SDN 3 Karamian, Kecamatan Masalembu berunjuk rasa di depan sekolah. Mereka menolak mutasi Kepala SDN 2 Karamian, Supriyo. Alasannya, Supriyo banyak jasanya selama mengajar di Karamian.

Jika mutasi tetap dilanjutkan, wali murid akan memindahkan anaknya ke sekolah lain. Bahkan, pemilik tanah SDN 3 Karamian mengancam akan menutup sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com