KOMPAS.com - Gusti Ayu Dewanti alias Dea OnlyFans ditangkap di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (24/03/2022).
Dea ditangkap atas dugaan pornografi dengan modus mmeperjualbelikan foto-foto vulgar secara daring.
Setelah diperiksa, polisi kemudian menetapkan Dea OnlyFans sebagai tersangka dugaan kasus pornografi.
Perbuatan Dea melanggar hukum sesuai dengan Undang-Undang (UU) Pornografi.
Pihak kepolisian menjadikan konten-konten yang disebarkan Dea menjadi alat bukti dalam pemeriksaan.
Mengakses pornografi berlebihan tidak baik untuk kesehatan mental. Hal tersebut disampaikan Betty Kumala Febriawati, pengurus Forum Komunikasi Psikolog Rumah Sakit Se-Indonesia saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/3/2022).
Ia mengatakan orang yang menggunakan media sosial memiliki kemungkinan besar mengakses pornografi.
"Langsung atau tidak langsung pengguna pasti pernah klik link-link yang mengarah ke pornografi baik bentuk foto atau video," kata Betty.
Baca juga: Kembali Datangi Polda Metro Jaya, Dea OnlyFans Jalani Wajib Lapor Perdana Kasus Pornografi
Saat tak sengaja mengakes pornografi, ada dua perilaku yang akan dilakukan yakni menghentikan atau iseng melanjutkan
"Ada yang jijik namun ada juga yang penasaran hingga melakukan terus-menerus. Akibatnya ya kecanduan," ungkap dia.
Betty mengatakan saat menonton konten dewasa, otak akan merespon dengan mengeluarkan hormon dopamin.
Hormon ini akan membuat otak lebih tenang, Jika berlebihan hormon tersebut akan mendorong orang untuk terus mengakses konten pornografi.
Baca juga: Sebelum Dea OnlyFans Ditangkap, Penjaga Kos Sempat Lihat Mobil Mondar-mandir: Kayaknya Sudah Diintai
"Jika hormon dopamin masuk ke pre frontal korteks atau otak depan maka akan mempengaruhi otaknya. Nah akibatnya otak depan akan perlahan mengecil. Padahal otak depan ini fungsinya untuk mengendalikan akal manusia," jelas Betty.
Menurutnya otak depan ini digunakan untuk memilih mana yang baik atau tidak, serta digunakan untuk berpikir kritis hingga mengatur emosi.
"Bisa dibayangkan kalau kondisi otak depan tidak maksimal. Ada banyal hal negatif yang muncul karena kondisi otaknya terganggu dan fungsinya menurun," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.