SURABAYA, KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran Pasar Turi pada 2007, menyisakan cerita panjang.
Sejak kebakaran itu, Pasar Turi seakan menjadi "pasar turu" alias pasar tidur. Para pedagang pun tidak bisa berjualan seperti biasanya.
Hari ini, pasar legendaris itu kembali dibuka. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akhirnya resmi membuka Pasar Turi Baru setelah 15 tahun mangkrak pascakebakaran pada 2007.
Pembukaan Pasar Turi Baru itu diawali dengan menggelar pengajian dan tasyakuran bersama para pedagang Pasar Turi Baru di halaman Pasar Turi Baru, Jalan Pasar Turi, Jepara, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Senin (21/3/2022).
Dalam doa bersama itu, hadir semua koordinator pedagang Pasar Turi beserta para anggotanya.
Acara itu dimulai dengan istigasah yang dipimpin oleh Ustadz Aziz Muslim, lalu pengajian oleh KH Mas Mansur Tholhah, dan ditutup doa bersama oleh Mas Yusuf bin Mas Muhajir Basyaiban.
Selanjutnya, ada pemotongan tumpeng dari Wali Kota Eri yang diberikan kepada salah satu koordinator pedagang Pasar Turi, Syukur.
Saat itu, Syukur nampak menangis bahagia karena akhirnya bisa berjualan lagi di Pasar Turi.
Prosesi pembukaan Pasar Turi Baru itu juga ditandai dengan pemotongan untaian melati yang didampingi para ulama, pihak PT Gala Bumiperkasa, dan juga semua koordinator pedagang Pasar Turi Baru.
Bahkan, sebelum pemotongan melati itu, mereka kembali berdoa supaya Pasar Turi Baru itu menjadi berkah bagi semua warga Kota Surabaya.
Baca juga: Surabaya Terbitkan Aturan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Ini Sanksi bagi yang Melanggar
Pada kesempatan itu, Eri mengatakan, para pedagang harus masuk semuanya ke gedung Pasar Turi Baru.
Pemindahan barang pedagang itu akan dibantu oleh jajaran Pemkot Surabaya, dan selanjutnya Tempat Penampungan Sementara (TPS) akan dibongkar.
"Jadi, semua pedagang yang ada di TPS dan namanya masuk ke dalam data Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), semuanya harus masuk tanpa terkecuali. Saya matur nuwun sanget kepada PT Gala Bumiperkasa karena sudah mau menampung semuanya," kata Eri usai peresmian, Senin.
Ia juga menjelaskan, dalam membangun sesuatu harus ada gotong royong dan kekeluargaan, sehingga yang kaya bisa membantu yang lemah.
"Sama juga dengan kondisi di Pasar Turi. Jadi, kalau ada yang tidak mampu ya minta keringanan, alhamdulillah dari PT Gala Bumiperkasa sudah menyampaikan kalau ada yang meminta keringanan akan dibantu, karena kan tidak mungkin semuanya. Silahkan diajukan, nanti saya sendiri dan jajaran pemkot yang akan mengawalnya," ujar dia.
Di samping itu, Eri juga menjelaskan, sesuatu yang baik harus diawali dengan yang baik pula.
Makanya dalam pembukaan Pasar Turi Baru ini dimulai dengan doa bersama yang dipandu langsung para kiai dan alim ulama.
"Saya berharap betul kepada saudara-saudara saya para pedagang, ini momentum kita untuk bangkit, waktunya kita untuk bangkit. Insya Allah dengan doanya para kiai dan ulama, Pasar Turi ini bisa bangkit lagi, karena doa beliau adalah kekuatan bagi kita semua," kata dia.
"Jadi, harapan saya semua pedagang bisa masuk semuanya, setelah itu bisa berjualan dan mendapatkan penghasilan yang lebih layak," tegas dia.
Saat itu, Eri juga berpesan kepada jajaran pemkot yang bertugas di lapangan untuk membantu para pedagang memindahkan barang-barangnya dengan santun dan ikhlas.
Sebab, perjuangan para pedagang itu sudah puluhan tahun tidak bisa dagang.
"Ini waktunya kita sebagai bagian dari pemerintahan, harus mengedepankan rasa santun dan mengedepankan rasa menghormati. Saya tidak rela kalau masih melihat orang Surabaya ada yang susah," kata Eri.