Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras dan Angin Kencang, Kota Malang Terendam Banjir

Kompas.com, 18 Maret 2022, 20:10 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang kembali menghantam Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (18/3/2022) siang.

Kondisi tersebut mengakibatkan banjir kembali terjadi.

Salah satunya daerah yang paling terdampak yakni di Jalan Kedawung dan Jalan Letjen Sutoyo dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.

Baca juga: Kawasan Kayutangan Heritage di Kota Malang Dibuka Kembali Pekan Depan

Di Jalan Kedawung terlihat ada tiga mobil yang terendam banjir dengan tinggi sekitar setengah badan mobil.

Hal itu dapat dilihat dalam postingan Instagram dari akun bernama @update.malang yang telah dilihat lebih dari 1.800 kali tayangan.

Dalam postingan tersebut terdapat caption dengan tulisan 'Tiap hujan deras pol mesti ndek Kedawung tenggelam, sutoyo dadi kali (tiap hujan deras, di Kedawung tenggelam, Sutoyo jadi kali').

Lalu dari akun Instagram bernama @malangraya_info juga terpantau terdapat genangan air setinggi 30 sentimeter.

Seperti di Jalan Cengger Ayam hingga mengakibatkan salah satu warung Kupang Lontong ikut tergenang air.

Kemudian daerah lainnya seperti di Jalan Soekarno Hatta, Jalan Danau Maninjau Barat, Jalan Raya Sulfat dan Jalan Raya Langsep.

Baca juga: Kebijakan HET Dicabut, Minyak Goreng di Kabupaten Malang Langka

Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto membenarkan adanya banjir di beberapa titik di Kota Malang pada hari ini.

Namun pihaknya belum mendapatkan laporan soal nasib tiga mobil yang terendam di Jalan Kedawung.

"Selain Kedawung, di Sudimoro, Soekarno Hatta dan lainnya juga terdampak banjir," kata Alie.

Selain itu, kejadian bencana lainnya juga terjadi yakni pohon tumbang di dua titik di Jalan Veteran dan daerah Kelurahan Sawojajar.

"Laporannya ada dua titik, dengan tinggi pohon lima meter mungkin diameternya sekitar kurang dari 30 sentimeter," ujarnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah saat hujan deras.

Dia mengatakan untuk perubahan hidrometeorologi cuaca dari musim hujan ke kemarau akan terjadi hingga awal Mei mendatang.

"Sebelumnya diperkirakan sampai dengan bulan April, ternyata kemarin dirilis ulang kemungkinan yang namanya perubahan dari musim hujan ke kemarau sampai awal Mei," katanya.

Baca juga: Wali Kota Malang Khawatir Minyak Goreng Langka Jelang Ramadhan: Ada Panic Buying

BPBD Kota Malang juga terus bekerjasama dengan BMKG (Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika) untuk mengetahui update informasi tentang cuaca.

Selain itu, kata dia, ada empat potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di Kota Malang.

"Seperti longsor di seluruh daerah areal sungai, kedua banjir, ketiga cuaca ekstrem dampaknya seperti pohon tumbang, keempat gempa bumi," katanya.

Menurutnya permasalahan banjir di Kota Malang ada lima penyebab.

Di antaranya tata guna lahan yang tidak sesuai, kemudian fungsi sungai yang kurang optimal, begitu juga dengan drainase.

Kemudian kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.

"Terakhir, dipicu oleh intensitas hujan tinggi dengan durasi yang sangat lama, sehingga banjir terjadi di Kota Malang," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau