Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar Indonesia di Rusia: Harga Kebutuhan Pokok Naik hingga Kuliah Pakai VPN Berbayar

Kompas.com - 10/03/2022, 15:10 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Selain itu, warga saat ini juga kesusahan untuk menarik uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Sebab, sanksi yang dijatuhkan oleh berbagai negara barat berdampak terhadap sektor perbankan di Rusia.

Kini, mereka hanya dapat mengandalkan transaksi dengan uang tunai.

"Misalnya visa, mastercard itu mendadak tidak bisa dipakai, sempat teman-teman pelajar WNI tidak bisa menerima dan mengirim uang, warga di sini juga mengantri ke ATM terdekat untuk ambil uang tunai secukupnya," katanya.

Baca juga: Putranya Terjebak Perang Ukraina Rusia, Rutami: Hancur Perasaan Kami di Sini...

Suasana kota sepi

Situasi yang kurang nyaman dirasakan olehnya dalam dua pekan terakhir. Dia juga merasa cemas dan takut dengan kondisi yang ada.

Suasana juga semakin memanas dengan adanya bentuk penolakan dari mahasiswa Rusia terhadap pemerintahnya.

"Saya melihat polisi patroli tiap hari, bahkan kegiatan belajar juga sempat tersendat, terkadang ada demo," ujarnya.

Sebenarnya, kota tempat Febry tinggal masih aman dari situsasi peperangan. Konflik hanya terjadi di perbatasan, yakni di Belgorod. Namun, jarak Kota Yekaterinburg ke perbatasan lumayan dekat sekitar 90 kilometer.

Baca juga: WNA Rusia di Bali Gelar Pesta hingga Tengah Malam, Akhirnya Dibubarkan Polisi

Dia juga mengungkapkan kondisi terkini dari kota itu. Suasana sepi dan hanya sedikit warga Rusia yang keluar rumah.

"Biasanya ramai aktivitas warga seperti jalan-jalan, olahraga atau belanja ke supermarket, itu sudah jarang. Tetapi di sini masih aman sebenarnya," katanya.

Meski begitu, dia masih bisa pergi ke kampusnya jika diperlukan.

Febry juga mengungkapkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow bakal membangun Safe House untuk mendapat jaminan keamanan jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Disisi lain, dia berencana untuk mengakhiri studinya pada tahun ini yang sedang dalam menuju ujian disertasi dalam waktu dekat.

"Doakan saja semoga semuanya lancar dan tidak ada penundaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com