Selain itu, warga saat ini juga kesusahan untuk menarik uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Sebab, sanksi yang dijatuhkan oleh berbagai negara barat berdampak terhadap sektor perbankan di Rusia.
Kini, mereka hanya dapat mengandalkan transaksi dengan uang tunai.
"Misalnya visa, mastercard itu mendadak tidak bisa dipakai, sempat teman-teman pelajar WNI tidak bisa menerima dan mengirim uang, warga di sini juga mengantri ke ATM terdekat untuk ambil uang tunai secukupnya," katanya.
Baca juga: Putranya Terjebak Perang Ukraina Rusia, Rutami: Hancur Perasaan Kami di Sini...
Suasana kota sepi
Situasi yang kurang nyaman dirasakan olehnya dalam dua pekan terakhir. Dia juga merasa cemas dan takut dengan kondisi yang ada.
Suasana juga semakin memanas dengan adanya bentuk penolakan dari mahasiswa Rusia terhadap pemerintahnya.
"Saya melihat polisi patroli tiap hari, bahkan kegiatan belajar juga sempat tersendat, terkadang ada demo," ujarnya.
Sebenarnya, kota tempat Febry tinggal masih aman dari situsasi peperangan. Konflik hanya terjadi di perbatasan, yakni di Belgorod. Namun, jarak Kota Yekaterinburg ke perbatasan lumayan dekat sekitar 90 kilometer.
Baca juga: WNA Rusia di Bali Gelar Pesta hingga Tengah Malam, Akhirnya Dibubarkan Polisi
Dia juga mengungkapkan kondisi terkini dari kota itu. Suasana sepi dan hanya sedikit warga Rusia yang keluar rumah.
"Biasanya ramai aktivitas warga seperti jalan-jalan, olahraga atau belanja ke supermarket, itu sudah jarang. Tetapi di sini masih aman sebenarnya," katanya.
Meski begitu, dia masih bisa pergi ke kampusnya jika diperlukan.
Febry juga mengungkapkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow bakal membangun Safe House untuk mendapat jaminan keamanan jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Disisi lain, dia berencana untuk mengakhiri studinya pada tahun ini yang sedang dalam menuju ujian disertasi dalam waktu dekat.
"Doakan saja semoga semuanya lancar dan tidak ada penundaan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.