Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Penyedia Surat Antigen Palsu Ditutup oleh Satgas Covid-19 Banyuwangi

Kompas.com, 9 Maret 2022, 08:25 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menutup sementara klinik penyedia surat hasil tes cepat (rapid test) antigen palsu yang berhasil diungkap oleh kepolisian.

Penutupan sementara itu dilakukan oleh bagian penindakan yang dikoordinasikan oleh Satpol PP Banyuwangi, sambil menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

Baca juga: Pemalsuan Surat Hasil Antigen di Banyuwangi Terungkap dari Rombongan Peziarah Asal Jakarta

Juru Bicara Satgas Covid-19 Amir Hidayat mengatakan, penutupan sementara dan penyetopan operasi itu dilakukan mulai Selasa (8/3/2022).

Dalam kasus ini, manajer klinik sudah ditetapkan sebagai tersangka. Jika nanti pengadilan menyatakan bersalah, izin akan dicabut secara tetap.

"Yang pertama ini kan masih dalam proses hukum, kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Kedua, Satgas Covid-19 sudah menerbitkan hari ini, surat untuk penutupan sementara klinik yang sudah ditersangkakan oleh Polresta Banyuwangi," kata Amir melalui telepon, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Merasa Tak Pinjam Uang, 27 Warga di Banyuwangi Diteror Debt Collector, Ini Ceritanya

Dia mengakui maraknya pembukaan klinik atau pos tes cepat antigen di sekitar Pelabuhan Ketapang yang tidak sesuai prosedur terjadi sejak tahun 2021.

Saat itu pihaknya berupaya menindak secara bertahap, mulai dari edukasi mengenai operasional klinik sesuai prosedur, sosialisasi, hingga penutupan.

Baca juga: Rombongan Peziarah Asal Jakarta Dapat Surat Antigen Tanpa Tes Saat Akan Menyeberang ke Bali, Manajer Klinik Jadi Tersangka

Beberapa kasus

Sebetulnya, klinik yang terungkap menerbitkan surat hasil tes antigen palsu ini telah mendapatkan surat rekomendasi, karena telah memenuhi kriteria dalam beroperasi.

Sampai saat ini telah terungkap tiga kasus penerbitan surat hasil tes antigen palsu di sekitar Pelabuhan Ketapang.

Pertama pada September 2021, dengan tiga orang pelaku, yang salah satunya masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Dalam catatan kepolisian, saat itu mereka ketahuan telah menerbitkan 62 lembar surat hasil tes cepat antigen tanpa uji klinis, dengan tarif Rp 100.000 per surat.

Baca juga: Meski Jadi Daerah Lumbung Cabai, Harga Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 75.000 per Kilogram

Kedua, pada Februari 2022, Polresta Banyuwangi kembali menangkap dua orang petugas pelayanan sebuah klinik tes cepat antigen di sekitar Pelabuhan Ketapang.

Yang terakhir, melibatkan seorang manajer klinik yang ketahuan menerbitkan 44 surat hasil tes cepat antigen, yang sebagian dilakukan tanpa pengambilan sampel swab.

Pengungkapan kasus pada awal Maret 2022 itu, diketahui dari rombongan peziarah dari Jakarta, yang mengendarai sebuah bus dan akan menyeberang ke Selat Bali.

Baca juga: 27 Warga Diteror Penagih Utang sampai Pintu Digedor, Anggota DPRD Banyuwangi Ingatkan soal Raperda Rentenir

"Sebelumnya ada dua tersangka yang sudah dinyatakan bersalah, sudah diputus, maka itu akan menjadi rekomendasi untuk pencabutan izin dan penutupan secara tetap (untuk kasus terbaru)," kata Amir lagi.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi itu juga mengatakan, akan mengumpulkan pengelola klinik atau pos layanan antigen untuk pengarahan.

Dalam pertemuan hari Rabu (9/3/2022) itu, pihaknya akan menyampaikan, agar tak ada lagi klinik atau pos tes cepat antigen di Banyuwangi yang memalsukan surat.

Hal itu tetap penting disampaikan, kendati kebijakan baru pemerintah, telah menghapuskan syarat tes cepat antigen atau tes PCR untuk pelaku perjalanan domestik.

Lantaran sebagian masyarakat yang belum vaksin Covid-19 dua dosis, masih diwajibkan untuk melakukan tes cepat antigen atau tes PCR sebelum melakukan perjalanan domestik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau