Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tempat Wisata Terdekat dari Surabaya, dari Ekowisata Mangrove hingga Wisata Lumpur Lapindo

Kompas.com, 24 Februari 2022, 14:43 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Timur.

Tak hanya sebagai pusat ekonomi dan bisnis, Surabaya juga menjadi salah satu pilihan untuk berwisata dengan sejumlah tempat wisata yang menarik.

Terlebih, eksistensi Surabaya turut ditopang oleh aglomerasi berupa sejumlah kota di sekitarnya yang tergabung dalam Gerbangkertosusila.

Gerbangkertosusila adalah akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Berikut tempat wisata terdekat dari Surabaya, termasuk yang ada di cakupan wilayah Gerbangkertosusila:

1. Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya

Meski merupakan kota metropolitan, ternyata Kota Surabaya juga memiliki tempat wisata alam, salah satunya Ekowisata Mangrove Wonorejo ini.

Lokasi ekowisata ini berada di Jalan Raya Wonorejo Nomor 1, Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Di Ekowisata Mangrove Wonorejo pengunjung dapat menikmati wisata rekreasi serta edukasi di wilayah seluas 200 hektare.

Tiket masuk Ekowisata Mangrove Surabaya ini gratis. Namun untuk menyusuri hutan dengan kapal dikenakan biaya Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak.

2. Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang SurabayaDOK. PEMKOT SURABAYA Kebun Binatang Surabaya
Kebun Binatang Surabaya atau KBS berada di Jalan Setail Nomor 1, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.

Selain berwisata, pengunjung juga dapat menambah wawasan terkait satwa atau binatang yang ada di KBS ini.

KBS memiliki koleksi binatang mulai dari jenis mamalia, reptil, beragam burung, hingga binatang laut.

Pengelola KBS menawarkan paket wisata edukasi yang beragam, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 75.000.

Paket wisata Kebun Binatang Surabaya ini untuk rombongan minimal 30 siswa.

Sedangkan harga tiket masuk Kebun Binatang Surabaya dibanderol sebesar Rp 15.000 sampai Rp 20.000.

3. Makam Aer Mata Ibu

Makam Aer Mata Ibu merupakan salah satu destinasi wisata religi yang ada di dekat Surabaya, tepatnya di Kabupaten Bangkalan.

Kompleks makam ini tepatnya berada di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Tempat wisata ini masuk daftar terdekat dengan Surabaya karena Bangkalan masih tergolong kota penyangga dan tergabung dalam Gerbangkertosusila.

Dalam Makam Aer Mata Ibu ini terdapat makam bangsawan Madura dari zaman dahulu.

Selain kompleks makam ini, Bangkalan juga memiliki destinasi wisata religi lain yaitu Makam Syaikhona Kholil Bangkalan.

Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan guru sejumlah ulama besar Tanah Air, seperti KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan.

4. Wisata Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang pernah menguasai wilayah Nusantara di masa lalu.

Saat ini, kebesaran dan kejayaan Majapahit dapat disaksikan salah satunya di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Wisata Majapahit di Trowulan seakan membawa pengunjung untuk melihat betapa besarnya kerajaan ini.

Salah satu situs yang ada di Trowulan yaitu Museum Majapahit, yang berada di Jalan Pendopo Agung, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Tak hanya peninggalan Majapahit, di museum ini pengunjung juga dapat melihat benda-benda peninggalan Kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singasari.

5. Wisata Lumpur Lapindo

Tanggul penahan lumpur yang disulap menjadi lokasi pandang wisata lumpur Lapindo.Tribun Surabaya/Wiwit Purwanto Tanggul penahan lumpur yang disulap menjadi lokasi pandang wisata lumpur Lapindo.
Semburan lumpur panas Lapindo Brantas yang terjadi di Porong, Sidoarjo menjadi tragedi yang memilukan sejak lebih dari 15 tahun yang lalu.

Namun saat ini genangan lumpur di belasan desa itu justru menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi masyarakat.

Masyarakat dapat menyaksikan hamparan genangan lumpur dari lokasi pandang yang ada di pinggir Jalan Raya Porong.

Sejauh ini tidak ada tiket resmi untuk wisata lumpur Lapindo, namun pengunjung akan dikenai biaya untuk parkir kendaraan.

6. Monumen Van der Wijck

Monumen Van der Wijck berada di halaman Kantor Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa tenggelamnya kapal Van der Wijck, yaitu kapal mewah milik Belanda pada 1936.

Awak kapal dan penumpang dapat diselamatkan dalam tragedi tersebut, berkat jasa nelawan Brondong dan Blimbing.

Peristiwa nahas tersebut juga mengilhami Buya Hamka untuk menulis novel berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, yang sudah diadaptasi dalam film layar lebar pada tahun 2013.

7. Jatim Park

Masih di dekat Kota Surabaya, masyarakat dapat menikmati wisata di Jawa Timur Park, yang berada di Kota Batu.

Dari Kota Surabaya, pengunjung hanya perlu berkendara sejauh 105 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam untuk ke Jatim Park.

Diketahui, Jatim Park tidak hanya satu, melainkan ada tiga. Di dekat Jatim Park juga ada tempat wisata lain seperti Museum Angkut hingga Batu Night Spectacular atau BNS.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Surabayazoo.co.id
Surabaya.go.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau