Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun Kabur Usai Membunuh Mahasiswa Unej, Pelaku Jadi Tukang Pijat di Bali

Kompas.com - 24/02/2022, 13:22 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Arif Rachman Hakim (33) warga Dusun Krajan Timur, Kecamatan Jelbuk ditangkap oleh polisi setelah kabur selama sembilan tahun usai melakukan pembunuhan.

Dia membunuh Galau Wahyu Utama (20) mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (Unej) pada Selasa 26 Februari 2013 silam.

Baca juga: Ditangkap Setelah Bunuh Mahasiswa Unej 9 Tahun Lalu, Motif Pelaku karena Diremehkan Calon Mertua

Pembunuhan sadis itu dilakukan untuk merampas mobil milik korban. Saat itu,korban dicekik di dalam mobil, lalu jenazahnya dibakar di tempat yang sepi.

Arif melakuakn pembunuhan bersama Mohammad Rofiki (35) warga Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Kedua pelaku ini berhasil ditangkap ditangkap setelah sembilan tahun peristiwa pembunuhan berlalu.

“Saat kejadian selesai pelaku tetap tinggal di rumahnya,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo saat konferensi pers pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: 16 Pegawai Pengadilan Negeri Jember Terpapar Covid-19

Bahkan, mobil yang dicuri dari korban dibawa ke rumahnya. Namun, mobil Honda Jazz itu tidak langsung dipakai. Tetapi hanya diparkir dan ditutupi menggunakan selimut.

“Tetangga dan orang tuanya tanya, dia mengatakan mobil itu hasil kerjanya,” ucap dia.

Baca juga: 16 Pegawai Pengadilan Negeri Jember Terpapar Covid-19

Jadi terapis pijat

Setelah itu, mobil dari hasil curian itu diganti pelat nomornya untuk menghilangkan jejak. Pelaku Arif masih tetap berada di Jember hingga tahun 2015.

“Di Bali sejak tahun 2015 sampai ditangkap, dia bekerja sebagai terapis pijat,” ungkap dia.

Polisi mengamankan tersangka Arid di kawasan Denpasar, Bali, pada Senin (21/2/2022) lalu.

Ketika diinterogasi, dia mengaku dibantu oleh tersangka lain, yakni Mohammad Rofiki.

Baca juga: Tunggal Jati Nusantara yang Gelar Ritual Maut di Pantai Payangan Tak Terdaftar di Bakesbangpol Jember

Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan Arif Rachman Hakim (33) warga Dusun Krajan Timur, Kecamatan Jelbuk sebagai pelaku utama pembunuhan mahasiswa Universitas Jember (Unej).

Dia tak sendiri, namun dibantu oleh pelaku lainnya, yakni Mohammad Rofiki (35) warga Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.

Pelaku baru tertangkap setelah sembilan tahun berlalu karena beberapa alasan.

“Sebelumnya, penyidik mengalami beberapa kendala, seperti tidak adanya saksi saat peristiwa terjadi di tempat kejadian,” kata Hery.

Tersangka Arif mengaku memang ingin menguasai harta benda milik korban. Karena ada tuntutan dari calon mertua pelaku saat itu.

“Sebab selama ini memandang rendah pelaku karena tidak punya mobil,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com